- Istimewa
VIVA Nasional - Indonesia saat ini memasuki era bonus demografi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk berusia muda atau usia produktif. Bonus demografi ini mesti dipersiapkan dengan baik agar menjadi kekuatan produktif bangsa.
Demikian disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) RI Theofransus Litaay kepada para peserta Konsultasi Nasional (Konas) dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di Jayapura, Papua.
"Pada satu sisi, bonus demografi menyediakan potensi produktifitas bangsa. Namun, perlu dipersiapkan dengan baik agar potensi dapat dirubah jadi kekuatan produktif bangsa," kata Theofransus, dalam keterangannya, Jumat, 26 Agustus 2022.
Ilustrasi bonus demografi.
- Istimewa
Menurut dia, penting peran pendidikan dalam demografi. Ia bilang hal itu terutama pendidikan vokasi.
Dia menyinggung penguatan dan pemerataan pendidikan jadi salah satu ikhtiar pemerintah. Tujuannya untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) seperti di Papua.
Menurutnya, upaya ini dengan pendekatan pembangunan kesejahteraan sesuai arahan Presiden Jokowi.
"Sejak tahun 2017 Presiden Jokowi menjadikan fokus pembangunan pada percepatan pembangunan kesejahteraan," ujar Litaay.
Ilustrasi Pendidikan vokasi.
Dalam Konas GMKI, dihadiri juga Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika Putri yang hadir secara virtual. Selain itu, ada juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua John Banua Rouw.
Selain itu, ada juga Wakil Kapolda Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat, dan Pembantu Rektor III Universitas Cenderawasih Jonathan Kiwasi Wororomi.
Acara Konas GMKI turut dihadiri Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Jefri Gultom. Konas ini berlangsung di Wisma Atlet Mandala Jayapura ini diikuti oleh perwakilan 100 cabang GMKI dari seluruh Indonesia.
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Guru Terjerat Pinjol
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan menilai peringatan Hardiknas dapat menjadi momentum untuk menempatkan kembali posisi strategis guru dalam menciptakan
