Dua Bangunan di Mentawai Rusak Ringan Akibat Gempa M 5,1

Ilustrasi mesin seismograf membaca gempa.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Nyoman Budhiana

VIVA Nasional – Gempa bumi dengan magnitudo 5,1 berkedalaman 25 kilometer yang menggetarkan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, Kamis, 15 September 2022 pukul 22.24 WIB, menyebabkan kerusakan ringan pada dua bangunan fasilitas umum di tanah Sikerei itu. 

Top Trending: 4 Perempuan Pernah Jadi Istri Ari Sigit, Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, Novriadi, gempa bumi malam ini mengakibatkan adanya tambahan keretakan pada tembok di bagian ruangan High Care Unit (HCU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan ruangan di kantor BPBD Mentawai.

“Ya, laporan sementara ada tambahan keretakan di RSUD. Hal ini biasa terjadi pada bangunan di Mentawai apabila ada getaran gempa kuat. Di kantor BPBD juga ada keretakan baru akibat gempa ini,” kata Novriadi, Kamis, 15 September 2022.

Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar hingga Renggut Korban Jiwa, Begini Terjemahannya

Seismograf, alat pendeteksi gempa. (Foto Ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA/Fahrul Jayadiputra

Meski getaran lindu dirasa cukup kuat, kata Novriadi, namun kondisi saat ini di Mentawai masih aman. Pantauan kondisi air laut juga normal. Meski demikian, masyarakat diimbau tetap waspada akan potensi gempa-gempa susulan 

Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini

Terpisah, dalam keterangan resminya, Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan jika hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,8. 

Episenter gempa bumi ini, kata Daryono, terletak pada koordinat 2,07 derajat Lintang Selatan dan 99,53 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 2 kilometer arah Barat Laut Sipora Utara, Kepulauan Mentawai pada kedalaman 29 kilometer.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),”kata Daryono.

Daryono mengatakan, lindu ini berdampak dan dirasakan di daerah Sipora dan Kota Padang. Hingga pukul 22.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya