SBY: Jangan Bersiasat Soal Penyelamatan Hutan

Presiden SBY Tinjau Simulasi Penanggulangan Bencana
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Setelah mendarat di Oslo, Norwegia,  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung mengadakan pertemuan dengan delegasi Indonesia.

Kejutan Terjadi di Ajang Equestrian All Star Tour 2024

Pertemuan digelar di Hotel Holmenkollen Park Hotel Rica, Rabu 26 Mei 2010 pukul 09.30 waktu setempat atau 14.30 WIB. Pertemuan tersebut diadakan untuk mempersiapkan delegasi Indonesia dalam Konferensi Oslo tentang Kehutanan dan Perubahan Iklim (Oslo Climate and Forest Conference).

Hadir dalam briefing, antara lain, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menlu Marty Natalegawa, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Menteri Kehutanan Zulkifli Hassan, Menpora Andi A. Mallarangeng, Gubernur Papua Barnabas Suebu, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, dan Kepala BKPM Gita Wirjawan.

Di atas pesawat, sesaat sebelum mendarat di Oslo, Presiden SBY melalui pengeras suara menjelaskan bahwa tugas delegasi Indonesia di Norwegia adalah untuk melakukan diplomasi berkaitan dengan perubahan iklim.

“Indonesia mendapat kehormatan untuk dipilih sebagai model kerjasama antara negara maju dan negara berkembang. Indonesia mendapat kesempatan untuk mendapatkan kontribusi dari masyarakat internasional, khususnya dari negara-negara maju melalui sharing pendanaan,” kata SBY disiarkan laman Presiden.

“Saya memilih menggunakan sharing dan bantuan karena sesungguhnya Indonesia mampu menjaga hutan tropisnya, berarti kita menjaga paru-paru dunia," SBY menjelaskan.

Viral Fortuner Pelat Polri Ugal-ugalan Tabrak Hiace, Sopir Mengaku Ngantuk

Kalau mampu menjaga, yang menikmati bukan hanya Indonesia tapi juga manusia sedunia. Oleh karena itu menjadi adil ketika Indonesia harus menggunakan sumber dayanya, anggarannya bukan hanya untuk lingkungan atau hutan tetapi juga untuk kesejahteraan rakyat.

Masyarakat dunia yang mendapatkan benefit juga ikut menyumbang dan berkontribusi, namun tentunya tidak semudah itu. “Bayangkan kalau negara maju ingin berkontribusi untuk mengelola hutan secara lestari dan itu berupa hibah atau grant dan bukan pinjaman, bukan utang," katanya.

Negara-negara itu harus yakin bahwa Indonesia bukan hanya memiliki komitmen, bukan hanya memiliki rencana,  tapi benar-benar mengimplementasikan apa yang menjadi agreement atau kesepakatan antara Indonesia dengan negara-negara yang menyumbang pendanaan itu.

Oleh karena itu, Presiden SBY berharap pemerintah pusat dan daerah sungguh bertanggung jawab. Masyarakat diajak serta turut menyukseskan, dengan demikian kita mendapatkan kehormatan ketika dunia membantu.

“Kita sungguh bertanggung jawab menggunakan dana itu dengan tepat dan tidak ada penyimpangan apapun. Berkali-kali saya mengatakan, kita harus menjadi bangsa yang terhormat, bukan bersiasat apalagi cheating," katanya.

Terpopuler: Pemenang Lelang Vespa Babe Cabita, Spesifikasi Mobil Rp105 Juta Irit BBM

"Dibantu atau tidak dibantu, kita harus sungguh melaksanakan langkah-langkah yang tepat untuk menghadapi perubahan iklim, demi anak cucu kita, demi tanah air kita, demi bumi kita,” SBY menegaskan.

Presiden SBY menginginkan bangsa Indonesia membangun tradisi politik yang baik. “Indonesia adalah bangsa, negara, pemerintah yang konsisten dan konsekuen. Sekali lagi, dibantu atau tidak dibantu kita wajib melaksanakan pemeliharaan lingkungan dengan sebaik-baiknya. Yang namanya diplomasi, kita harus bersatu dalam komitmen dan nanti melaksanakannya sehingga proses kerjasama ini yang memakan waktu kurang lebih 3-4 tahun akan bisa berjalan dengan baik,” SBY menerangkan. (umi)

Tren kopi daung bawang di Tiongkok

Viral Sensasi Baru Kopi Daun Bawang Jadi Tren di Tiongkok, Gimana Rasanya?

Kopi daun bawang kini sedang menjadi viral di tengah-tengah pecinta kopi di Tiongkok. Tren ini muncul sebagai bagian dari gelombang tren kopi "spesial" yang ada di China.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024