Kata Anggota DPR Soal Rencana Erick Thohir Gabungkan Hotel Milik BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR.
Sumber :
  • KBUMN

VIVA Nasional – Anggota Komisi VI DPR Rudi Hartono Bangun, menyoroti langkah Erick Thohir yang ingin mengonsolidasikan atau menggabungkan 103 hotel yang dimiliki perusahaan pelat merah. Rudi menilai rencana tersebut patut didukung karena akan membawa banyak manfaat bagi BUMN.

Pernyataan Youtuber Korea Usai Diajak 'Om Albert' ke Hotel

Menurut Rudi, BUMN harus bisa menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan menjadi triger bagi kebangkitan ekonomi masyarakat. 

"Bisa dikatakan Holding BUMN yang dibentuk saat kepemimpinan pak Erick ini jadi salah satu motor penggerak ekonomi kita. Apalagi kita habis kena COVID-19. Nah yang saya lihat dengan adanya Holding BUMN, para perusahaan plat merah itu makin meningkat kinerjanya," kata Rudi, dalam keterangannya, Rabu 2 November 2022.

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Tak Harus Mundur dari Jabatan jika Ikut Pilkada, Begini Aturannya

(Foto Ilustrasi) Hotel Yasmin di Curug, Tangerang, Banten, yang akan dimanfaatkan sebagai rumah singgah untuk isolasi para pasien COVID-19 berkatagori orang tanpa gejala.

Photo :
  • VIVA/Sherly

Lebih lanjut, Rudi menjelaskan, dengan hadirnya holding BUMN, efisiensi dan peningkatan kinerja BUMN terlihat secara signifikan. Apalagi peningkatan laba BUMN secara berkelanjutan dalam tiga tahun terakhir menunjukkan pembentukan holding yang dilakukan Kementerian BUMN sudah on the track.

ASDP Angkut 26 Ribu Orang dan 125 Ribu Kendaraan pada Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

"Holding BUMN itu menjadi solusi jangka panjang kemajuan perusahaan negara kita, dengan digabungkan maka birokrasi berbelit yang selama ini terjadi bisa hilang dan membuat laba atau deviden yang didapatkan lebih sehat," ujar Rudi

Dia mengatakan, berdasarkan data dari Kementerian BUMN, pada tahun 2020, BUMN menghasilkan laba sebesar Rp13 triliun. Jumlah tersebut meningkat signifikan menjadi Rp124,5 triliun pada tahun 2021 lalu. "Dan ditargetkan tahun 2022 ini meningkat menjadi Rp 144 triliun," ujarnya.

Lebih jauh, Rudi meminta holding BUMN diperkuat agar memiliki cakupan yang luas. Karena Holding BUMN juga menjadikan BUMN bekerja lebih padu, dan tidak lagi bekerja secara sektoral dalam membangun atau membangkitkan perekonomian di Tanah Air.

"Dengan melakukan berbagai kerja sama tersebut, maka BUMN tidak lagi bersaing dalam memberikan pelayanan tetapi saling melengkapi. Jangkauan pelayanan terhadap masyarakat juga akan semakin luas," jelas Rudi.

Gedung Kementerian BUMN. Foto ilustrasi.

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Baginya, transformasi BUMN yang salah satunya dengan pembentukan holding dapat meningkatkan akuntabilitas perusahaan, profesionalisme, meminimalisir intervensi politik, peningkatan kinerja dan produktivitas serta daya saing perusahaan baik dalam pasar domestik maupun internasional.

"Hal itu bisa menjadikan BUMN Indonesia lebih kompetitif dan berkelas dunia dan siap menghadapi situasi yang berubah dan ketidakpastian. Dari sinilah harapan Holding BUMN dapat menciptakan BUMN yang kuat dan terus menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi nasional," ujar Rudi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya