Haedar Nasir Jelaskan Kepemimpinan Kolektif Kolegial di Muhammadiyah

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir.
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

VIVA Nasional – Jelang Muktamar ke 48, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir memaparkan tentang konsep kepemimpinan di Muhammadiyah. 

Catat, Muhammadiyah Gelar Salat Idul Adha pada Senin 17 Juni 2024

Haedar menjelaskan, konsep kepemimpinan di Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu kolektif kolegial. Maka di Muktamar sebagai forum tertinggi, yang dipilih adalah 13 orang pimpinan. Dan di atas itu ada sistem yang kokoh untuk menjalankan organisasi.

“Muhammadiyah ini perpaduan dari orang-orang, para pemimpin, para kader yang berada di dalam kolektif kolegial. Jadi seperti kesebelasan (sepakbola),” kata Haedar, Rabu 16 November 2022.

Menikmati Europhoria Piala Eropa 2024

Haedar menjelaskan merujuk pada filosofi strategi kesebelasan sepakbola, setiap Ketua PP Muhammadiyah memiliki peran masing-masing. Dalam sebuah pertandingan, kata Haedar yang penting adalah irama permainannya.

Haedar membeberkan sistem kolektif kolegial tersebut, diatasnya ada sistem sebagai panglima yang mengatur permainan.

Desta Banjir Kritik Turun dari Kursi VVIP GBK, Netizen: Kontribusi Mereka Apa?

“Yang kedua di atas yang kolegial itu ada sistem, jadi siapapun dia ke depan sampai seterusnya itu kekuatannya pada sistem. Insya Allah akan ada perpaduan dari semuanya ini,” jelas Haedar.

Haedar juga mengungkapkan, dalam sistem kepemimpinan di Muhammadiyah juga menerapkan pada pembagian posisi. Seperti dalam tim sepakbola, Haedar mengibaratkan di Muhammadiyah ada yang berperan sebagai gelandang, bek maupun penyerang. Sehingga saling melengkapi.

"Dalam satu tim itu kan isinya tidak semuanya penyerang. Ada gelandang, bek dan lainnya. Kalau isinya penyerang semua ya tidak akan menang," papar Haedar.

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dan sejumlah tokoh menghadiri peluncuran buku Haedar Nashir 'Jalan Baru Moderasi Beragama' di Perpusnas, Jakarta Pusat, Senin, 4 Maret 2024 malam

Penerima Bansos Korban Judi Online Bukan Pelaku tapi Keluarga, Kata Menko PMK

Menko PMK Muhadjir Effendy menegaskan mereka yang menjadi sasaran penerima bantuan sosial (bansos) korban judi daring bukan pelaku, akan tetapi pihak keluarga.

img_title
VIVA.co.id
17 Juni 2024