Anak-anak Korban Gempa Cianjur Kini Bisa Tertawa Lagi, Ini Penyebabnya

BIN mengerahkan tim trauma healing untuk anak-anak korban gempa Cianjur
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Badan Intelijen Negara (BIN) terus berupaya melakukan pemulihan bagi para korban gempa bumi Cianjur, khususnya anak-anak. Melalui trauma healing, tawa lepas dan senyum riang gembira terpancar dari puluhan anak-anak pengungsi di Posko Bantuan BIN di jalan lintas Labuan - Cianjur, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Mata mereka begitu fokus tertuju pada dongeng yang disajikan personil BIN yang bekerjasama dengan sukarelawan dari Yayasan Akasia dan Yayasan Cinta Anak Bangsa Bandung. Kisah 'Asep dan Usep', 'Singa dan Tikus Pemberani', serta berbagai permainan berhasil menghilangkan rasa takut dan cemas anak-anak korban bencana tersebut.

Rumah warga rusak berat terdampak gempa magnitudo 5,6 di Cianjur Jawa Barat

Photo :
  • AP Photo/Tatan Syuflana

Dalam momen itu, diselipkan ajakan membaca kepada anak-anak. Para peserta yang mampu menjawab beberapa pertanyaan akan mendapatkan hadiah berupa buku cerita. Anak-anak juga diajak berkreasi menggunakan origami untuk melatih motorik halus.

"Saya senang sekali melihat anak-anak itu bisa senyum, tertawa dalam kegiatan mendongeng, hiburan, dan pembagian hadiah. Acara ini sangat penting sekali; bagaimana kita memberikan pendampingan psikososial," ucap Juru Bicara BIN, Prabawa Ajie di Posko Bantuan BIN, Kamis, 24 November 2022.

Ajie menyebut, trauma healing ini bukanlah pertama kali diselenggarakan. Sebelumnya, BIN berkolaborasi dengan mahasiswa pencinta alam (mapala) se Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat.

Kegiatan ini, lanjut Ajie, bertujuan untuk mengatasi rasa trauma atas bencana yang terjadi, menghindari rasa stres hingga sedih berkelanjutan bagi anak-anak dan remaja.

"Tujuannya adalah bagaimana kita memberikan pendampingan kepada adik-adik kita yang masih kecil-kecil dalam menghadapi musibah bencana ini, tentunya agar riang gembira," jelas Arie.

BIN berkomitmen selalu berada di garda depan dalam membantu masyarakat terdampak bencana. Ajie menyebut, BIN terus menjalin koordinasi dengan stakeholder terkait untuk memudahkan aksi kemanusiaan semacam ini.

"Tentunya dalam rangka kita membentuk karakter anak-anak, kami akan intensifkan bekerjasama dengan stakeholder yang lain. Dengan harapan, anak-anak itu cepat pulih nanti pada saatnya yang sudah masuk TK, kelas 1 nanti tentunya mereka sudah siap dan tidak melihat masa lalu soal bencana ini," jelas Ajie.

Di sela-sela kegiatan, anak-anak juga antusias menyambut kedatangan Presiden RI Joko Widodo menuju lokasi gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Mereka mengibarkan bendera merah putih dan meniupkan pluit kepada rombongan mobil Presiden.

Seorang ibu pengungsi, Ida (65), merasa bersyukur atas bantuan trauma healing bagi anak-anak di Posko Bantuan BIN. Kegiatan ini sangat membantu karena selama di pengungsian, anak-anak kerap merindukan tempat tinggal yang telah hancur.

"Jadi kan anak-anak tiap hari inginnya pulang, pulang ke mana kan rumahnya sudah gak ada. Terima kasih kepada BIN yang sudah baik sekali menghilangkan trauma kepada anak-anak," ungkap Ida.

Sekadar informasi, dalam menjalankan misi kemanusiaan, BIN telah mendirikan posko tanggap darurat sejak hari pertama gempa, Senin, 21 November. Di posko tersebut, terdapat kurang lebih 315 pengungsi di tenda-tenda yang telah disediakan.

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan
Keluarga Parto

Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali

Eko Patrio juga bersyukur penyakit batu ginjal yang diderita oleh Parto belum menjalar ke mana-mana atau membahayakan organ lainnya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024