Terkuak Alasan Ferdy Sambo Tak Lapor Kejadian Magelang

Ferdy Sambo, Sidang Lanjutan Sebagai Saksi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional – Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo mengungkap alasannya terkait tidak melaporkan kejadian pemerkosaan yang dilakukan Brigadir Yosua terhadap istrinya, Putri Candrawathi ketika berada di Magelang, Jawa Tengah.

Terpopuler: Tentang Nafkah Anak Laki-laki yang Sudah Baliqh sampai Masalah Obat Kuat

Alasan itu disampaikan Sambo, berawal dari pertanyaan majelis hakim yang bertanya soal fungsi dirinya sebagai jenderal bintang dua yang menjabat sebagai Kadiv Propam Polri namun tidak melaporkan kejadian pelecehan ke aparat penegak hukum setempat. 

Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo bersaksi di PN Jakarta Selatan

Photo :
  • Youtube
Istri Kena Tuduhan Korupsi, PM Spanyol Bersiap Mengundurkan Diri

"Tugas dan fungsi saya sebagai Kadiv Propam untuk melaksanakan penegakan disiplin dan kode etik serta pelanggaran pidana serta menjalankan fungsi-fungsi pengamanan," ujar Sambo saat bersaksi di PN Jaksel, Rabu 7 Desember 2022.

"Penegakan disiplin, ketika saudara mengatakan ketika saudara melaporkan seperti itu, berkaitan dengan tugas dan pokok fungsi saudara sebagai Kadiv Propam. Saudara cuman mengikuti saja (ketika diminta Putri diam)?" tanya hakim ketua Wahyu Iman Santosa.

Kata Mabes Polri Soal Anggota Polresta Manado Tewas Luka Tembak di Kepala

"Saya lebih mementingkan keselamatan istri saya yang mulia," jawab Sambo.

Ferdy Sambo, Sidang Lanjutan Sebagai Saksi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Kemudian hakim mengaitkan pernyataan Sambo dengan perumpamaan apabila kejadian pelecehan yang dialami Putri Candrawathi, dilaporkan ke aparat kepolisian setempat.

"Keselamatan istri saudara, andaikan malam itu saudara menghubungi Kapolres (Magelang) atau Kapolda (Jawa Tengah) kira-kira apa tanggapannya?" tanya Hakim.

"Pasti akan ada atensi," kata Sambo.

"Pasti akan atensi melihat posisi saudara saat itu (sebagai Kadiv Propam)," tanya Hakim kembali.

"Iya yang mulia," jawab Sambo.

Ferdy Sambo, Sidang Lanjutan Sebagai Saksi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Tapi saudara tidak melakukan?" ujar Hakim.

"Saya tidak melakukan," kata Sambo.

Hakim masih merasa janggal dengan alasan Sambo itu, kemudian Hakim bertanya dengan kemungkinan lain soal alasan kejadian itu tidak dilaporkan kepada ajudan maupun asisten rumah tangga (ART) yang ada di Magelang saat itu.

"Pada saat itu saudara menempatkan ada dua ajudan dan satu ART di rumah betul ya?" tanya hakim.

"Betul," singkat Sambo.

"Tapi saudara tidak melakukan apapun?" cecar hakim.

"Saya diminta oleh istri saya tidak menghubungi mereka," jawab Sambo.

"Saudara dilarang istri saudara menghubungi mereka. Saudara menghubungi aparat setempat, padahal saudara mampu melakukan hal itu dan saudara dilarang bercerita kepada mereka?" ujar hakim 

"Dilarang menanyakan kejadian tersebut karena kekhawatiran istri saya terhadap keselamatannya," jelas Sambo menanggapi.

Sebelumnya, Ferdy Sambo menceritakan peristiwa pemerkosaan yang dilakukan Brigadir Yosua terhadap istrinya, yaitu Putri Candrawathi pada saat di Magelang. 

Hal tersebut diungkap Ferdy Sambo saat bersaksi di sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Rabu 7 Desember 202. Duduk sebagai terdakwa yaitu Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf. 

Sambo menyebut, saat itu Putri Candrawathi tiba di rumah pribadi Jalan Saguling III pada Jumat 8 Juli 2022. Kemudian, Ferdy Sambo bertanya kepada Putri bahwa kejadian apa yang sebenarnya terjadi di Magelang. 

"Ya sudah, kamu mau cerita apa kejadian di Magelang?'. 'Saya mau makan dulu', 'ya sudah saya tunggu di lantai tiga'. Kemudian istri saya makan, saya naik ke lantai tiga mendahului istri saya, menunggu di lantai tiga," kata Sambo di ruang pengadilan.

Sambo kembali mempertegas pertanyaannya pada saat Putri menghubungi dirinya melalui telepon. Sambo bertanya kepada Putri perlakuan kurang ajar apa yang dilakukan oleh Brigadir Yosua terhadapnya. 

Kemudian, Putri menjawab bahwa Brigadir Yosua masuk ke dalam kamar pribadinya saat dia dalam kondisi tertidur. Putri juga mengaku Brigadir Yosua sempat mengancamnya.

"Saya kemudian menanyakan istri saya. 'Kurang ajar seperti apa Yosua yang kamu telepon semalam?'. Istri saya kemudian nangis, Yang Mulia. Dia ceritakan bahwa Yosua masuk ke kamar, dia dalam kondisi tidur, istri saya tidur kemudian tiba-tiba Yosua sudah ada di depan istri saya, Yang mulia. Istri saya kemudian kaget, tapi kemudian Yosua mengancam, Yang Mulia," jelas Sambo.

"Kemudian dia melakukan pemerkosaan Yang mulia. Kemudian dia mengancam juga dan menghempaskan istri saya," sambungnya.

Ferdy Sambo mengaku dirinya sangat emosi dan menangis mendengar cerita Putri tersebut. Putri juga menyampaikan kepadanya bahwa kaget mengapa bisa Brigadir Yosua sangat tega melakukan pemerkosaan.

"Saya tidak kuat mendengar istri saya, dia juga menangis waktu itu. Saya emosi sekali, Yang Mulia. Saya tidak bisa berpikir bahwa ini akan terjadi pada istri saya, Yang Mulia. Saya tidak bisa berkata-kata, apa mendengar penjelasan istri saya itu. Dia terus menangis kemudian menyampaikan bahwa dia juga kaget kenapa Yosua berani seperti itu, kepada istri saya, Yang Mulia," ucap Sambo.

Ferdy Sambo juga beranggapan bahwa hal tersebut merupakan aib bagi keluarganya. Dia menyebut kejadian pemerkosaan itu merupakan pukulan yang berat bagi pejabat Polri berpangkat Jenderal Bintang dua seperti dirinya.

"Ini merupakan pukulan yang berat buat saya, seorang pejabat Polri yang istrinya diperlakukan seperti itu, Yang Mulia," tutur Sambo.

Ferdy Sambo juga beranggapan bahwa hal tersebut merupakan aib bagi keluarganya. Dia menyebut kejadian pemerkosaan itu merupakan pukulan yang berat bagi pejabat Polri berpangkat Jenderal Bintang dua seperti dirinya.

"Ini merupakan pukulan yang berat buat saya, seorang pejabat Polri yang istrinya diperlakukan seperti itu, Yang Mulia," tutur Sambo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya