Ratusan Hektare Tanaman Padi di NTB Terendam Banjir, Tanaman Baru Berumur Dua Minggu

Areal persawahan yang terendam air akibat luapan aliran sungai dan irigasi seiring tingginya intensitas hujan di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Minggu, 25 Desember 2022.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Nasional – Ratusan hektare tanaman padi di Nusa Tenggara Barat terendam banjir, yang disebabkan meluapnya sejumlah aliran irigasi seiring tingginya intensitas hujan di wilayah itu sejak tiga hari terakhir.

China Dilanda Banjir Bandang, 4 Orang Tewas dan 10 Hilang

"Kalau ditotal, ya, bisa ratusan hektare (terendam banjir). Tapi, berapa angka pastinya masih dalam pendataan petugas di lapangan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB Fathul Gani saat dihubungi melalui telepon dari Mataram, NTB, Minggu, 25 Desember 2022.

Ia mengatakan lahan persawahan yang terendam ini berada di Kabupaten Lombok Tengah dan Kecamatan Lembar dan Gerung di Kabupaten Lombok Barat. Dengan rata-rata tanaman padi yang terendam ini berada di dataran rendah dan aliran air tidak begitu lancar.

Setelah Dubai, Hujan Ekstrem Diprakirakan Akan Landa Arab Saudi

Ilustrasi kendaraan menerabas jalanan yang banjir

Photo :
  • dok. MMKSI

Kawasan yang paling terdampak rata-rata area pertanian yang berada dekat dengan radius pesisir, dataran rendah, aliran air tidak begitu lancar, kemudian air laut juga lagi pasang, katanya.

RI Sudah Impor 567,22 Ribu Ton Beras Maret 2024, Naik 921,51 Persen

Menurutnya, lahan persawahan yang terendam banjir ini rata-rata baru berumur 14 hari atau dua minggu setelah ditanam, sehingga diperkirakan masih aman dari kerusakan.

Perbaikan drainase

Namun demikian, untuk mengantisipasi kerusakan, Dinas mengupayakan perbaikan pada drainase-drainase untuk mengalirkan genangan air sehingga tanaman padi tidak terlalu lama terendam.

Ilustrasi Gambar Petani di Sawah (Sumber Gambar : wallpaperbetter)

Photo :
  • vstory

"Yang paling mungkin untuk kita lakukan dan instruksikan dalam situasi saat ini adalah mengupayakan aliran genangan di area tanam lancar dengan perbaikan serta membuat drainase yang sederhana untuk mengalirkan genangan," terang mantan kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB itu.

Meski demikian, Fathul berharap kondisi cuaca seperti yang terjadi saat ini tidak berlangsung lama. Kemudian, air yang merendam areal sawah tidak berarus sehingga tidak menimbulkan kerusakan parah.

"Insyaallah, lahan padi masih aman dengan catatan aliran drainase berfungsi dengan baik, karena rata-rata usia tanam baru satu minggu hingga dua minggu," katanya.

Produksi beras meningkat

Badan Pusat Statistik (BPS) NTB memperkirakan pada 2022, luas panen padi diperkirakan sebesar 269,83 ribu hektare dengan produksi sekitar 1,46 juta ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2022 diperkirakan sebesar 829,79 ribu ton.

Ilustrasi beras

Photo :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Luas panen padi pada 2022 diperkirakan sebesar 269,83 ribu hektare, mengalami penurunan sebanyak 6,38 ribu hektare atau 2,31 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 276,21 ribu hektare.

Produksi padi pada 2022 diperkirakan sebesar 1,46 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebesar 37,36 ribu ton GKG atau 2,63 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sekitar 1,42 juta ton GKG.

Produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 829,79 ribu ton, mengalami peningkatan sebanyak 21,28 ribu ton atau 2,63 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 808,51 ribu ton. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya