Irjen Agung: Manajemen Risiko di Stadion GBK Belum Maksimal
- VIVA / Rizkya Fajarani
VIVA Nasional – Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops), Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengungkapkan, manajemen risiko terkait pengamanan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) belum dilakukan secara maksimal.
Hal tersebut dikatakan Agung saat memaparkan hasil kegiatan Kursus Manajemen Pengamanan Stadion GBK selama 9 hari penuh. Kegiatan kursus itu diikuti 66 personel, terdiri dari 56 orang anggota Polri dan sisanya berasal dari Kemenpora, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, PSSI hingga PT Liga Indonesia Baru.
"Manajemen risiko belum dijalankan secara maksimal oleh pihak pengelola," kata Agung di Mabes Polri, Rabu, 1 Februari 2023.
Dalam paparannya, Agung menjelaskan, temuan lain dari simulasi pengamanan yang dilakukan di Stadion GBK berupa proteksi ancaman. Menurut dia, Stadion GBK dekat dengan dua objek vital yakni Gedung DPR/MPR atau perkantoran pemerintah dan pusat perbelanjaan.
Dari simulasi tersebut juga diketahui bahwa banyak pintu masuk yang tersedia di Stadion GBK. Tercatat sedikitnya ada 94 pintu kecil untuk penonton sepak bola di stadion tersebut.
"Terdapat pintu masuk cukup banyak pada akses stadion, yaitu 94 pintu kecil untuk orang dan 20 akses jalan raya menuju SUGBK," katanya.
Menurut Agung, para personel yang mengikuti kursus tidak hanya melaksanakan simulasi di SUGBK. Mereka turut meninjau kesiapan dari Polres Bekasi dalam mengamankan jalannya pertandingan sepak bola antara Persija dan Persikabo di Stadion Patriot Candrabhaga, 29 Januari 2023.
Dari hasil peninjauan tersebut, dapat dikatakan sistem pengamanan di Stadion Patriot Candrabhaga sudah cukup baik.
"Tim pengajar menyimpulkan bahwa sistem pengaman yang diterapkan Polri pada pengamanan Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, terutama dalam penempatan personel dan jumlah personel sudah masuk dalam standar pengamanan yang cukup baik dan akan menjadi bahan pembahasan pada materi berikutnya," kata Agung.