Gus Yahya Tegaskan Tak Ada Capres-Cawapres Atas Nama NU

- VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
“Kami melihat tanda-tanda bahwa ada kelompok-kelompok yang problematis sangat potensial menimbulkan masalah serius, berkonsolidasi untuk mencari semacam alat untuk menjadikan kekukatan politik mereka, manifes di dalam pertarungan,” ujar Gus Yahya.
NU Tidak Berpolitik Praktis
Gus Yahya, menyatakan bahwa PBNU tidak akan terlibat politik praktis menjelang Pemilu 2024. Adapun keputusan NU tak terlibat dalam politik praktis ini sebagaimana hasil dari Muktamar ke-27 di Situbondo pada 1984 silam.
"Keputusan muktamar ke-27, tahun 1984, di Situbondo pada waktu itu mengatakan bahwa NU melepas diri dari politik praktis. Artinya sebagai organisasi secara institusional tidak boleh terlibat di dalam politik praktis," kata Gus Yahya kepada wartawan di Gedung PBNU, Rabu 1 Februari 2023.
Ribuan Nahdliyin mulai penuhi Stadion Sidoarjo, Minggu, 9 April 2017.
- Nur Faishal/Surabaya/VIVA.co.id
Pada kesempatan itu, Gus Yahya menyinggung makna politik praktis pada masa orde baru, yang diartikan sebagai politik kekuasaan. Atas dasar itu lah akhirnya NU memutuskan untuk tidak terlibat dalam berbagai kontestasi politik dalam bentuk apapun, khususnya Pemilu. Kendati demikian, lanjut dia, NU harus tetap hadir untuk mengaspirasikan suara masyarakat.
"Kalau ada hal-hal merupakan aspirasi yang harus disampaikan kepada struktur politik pemerintah, DPR atau yang lain maka NU akan melakukannya melalui saluran-saluran yang tidak menimbulkan akibat memposisikan NU sebagai kubu kekuasaan," ucapnya.