BPBD DIY Sebut Warga Gunung Merapi di Kabupaten Sleman Belum Perlu Diungsikan

Awan panas erupsi Gunung Merapi meluncur ke arah Kali Krasak, Sabtu siang
Sumber :
  • tvOne/Nuryanto

VIVA Nasional – Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu 11 Maret 2023 sekitar pukul 12.12 WIB. Awan panas guguran ini mengarah ke Kali Krasak atau Kali Bebeng.

Heru Budi Ingatkan Petugas Kesehatan Jangan Tolak Pasien TBC dari Luar Jakarta

Dampak awan panas guguran ini di sisi Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Hujan abu vulkanik terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Biwara Yuswantana mengatakan arah awan panas guguran Gunung Merapi ini mengarah ke barat daya sehingga lebih cenderung berdampak ke Kabupaten Magelang.

Update Korban Tewas Banjir dan Longsor di Luwu jadi 13 Orang, Berikut Daftar Namanya

Ilustrasi - Foto udara kondisi puncak Gunung Merapi.

Photo :
  • ANTARA

"Memang lebih aktif yang ke barat daya makanya dampaknya lebih ke Magelang," kata Biwara saat dihubungi.

Dua Warga Dilaporkan Hilang akibat Longsor di Padang

Biwara mengatakan saat ini untuk warga di lereng Gunung Merapi yang masuk ke area Kabupaten Sleman dinilainya belum perlu untuk melakukan evakuasi atau mengungsi.

Meski demikian Biwara meminta agar masyarakat Kabupaten Sleman yang berada di lereng Gunung Merapi untuk meningkatkan kewaspadaan. Kewaspadaan ini terutama pada potensi ancaman hujan abu vulkanik.

"Belum perlu evakuasi, masih meningkatkan kewaspadaan sambil menunggu informasi lebih lanjut dari BPBD dan BPPTKG. Untuk masyarakat DIY saat ini lebih baik untuk meningkatkan kewaspadaan," tutur Biwara.

"Kewaspadaan pada abu vulkanik atau debu kalau nanti ada yang terbawa angin ke selatan. Terutama (kesiapan) masker," ungkap Biwara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya