TNI-Polri yang Terlibat Cekcok di Makassar Sepakat Berdamai

Polda Sulsel dan Kodam Hasanuddin Gelar jumpa pers terkait kasus penyerangan Markas polisi di Makassar.
Sumber :
  • VIVA/Supriadi Maud

VIVA Nasional – Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel dan Kodam XIV/Hasanuddin turun langsung menangani kasus penyerangan sejumlah fasilitas dan markas polisi di Makassar. Oknum polisi dan anggota TNI yang sempat terlibat cekcok itu kini telah didamaikan dan masalah mereka pun dianggap selesai.

Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel

Pangdam XIV/ Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso menegaskan bahwa jajarannnya di TNI dari tiga matra telah memahami permasalahan awal dan sudah diselesaikan dengan baik.

"Jadi kami telah meyakinkan bahwa TNI baik darat, laut maupun udara sudah konsolidasi masing-masing dan sudah dalam pengawasan atasan masing-masing. Sehingga kita telah menyelesaikan dengan baik masalah ini," kata Mayjen Totok saat jumpa pers bersama Kapolda Sulsel di Polrestabes Makassar, Jumat malam, 14 April 2023.

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Polda Sulsel dan Kodam Hasanuddin Gelar jumpa pers terkait kasus penyerangan Markas polisi di Makassar.

Photo :
  • VIVA/Supriadi Maud

Totok menegaskan bahwa situasi saat ini sudah dapat dikendalikan dengan baik. Sehingga, Totok mengaku pihaknya dapat mencegah hal-hal yang sifatnya di luar kontrol jajarannya.

Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang

"Jadi kami juga sampaikan ini sudah dapat dikendalikan. Sehingga tidak ada lagi yang di luar kontrol. Kami pastikan tidak ada yang bertindak di luar dari kontrol dari pimpinan," tegasnya.

Orang nomor satu di Kodam Hasanuddin itu mengingatkan agar semua pihak menahan diri dan menjaga isu liar yang berkembang. Mayjen Totok mengaku jika pihaknya telah menangani secepat mungkin kasus tersebut lantanran  adanya rentetan insiden yang bisa saja ditunggangi isu politik saat ini.

"Jadi kita langsung cepat  mengatasi malam hari itu juga masalah ini. Kita langsung koordinasi dengan kerja sama di lapangan memberi tahu mereka bahwa apa yang dilakukan itu mengganggu keamanan dan kenyamanan. Dan bisa saja  nantinya akan ditunggangi oleh isu-isu politik yang mana situasi kita saat ini sudah berada pada tahapan Pemilu 2024," tegas Mayjen Totok.

Lebih jauh, Mayjen Totok pun mengaku bersyukur karena cekcok hingga permasalahan yang menimpa jajarannya bisa segera diselesaikan. Dia pun bersama Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Harso sama-sama sudah mensosialisasikan ke jajaran masing-masing bahwa masalah ini sudah selesai.

"Jadi Alhamdulillah permasalahan ini sudah diselesaikan. Kemarin dari pihak Polrestabes dengan pihak Brigade dan masalah sudah selesai dengan baik. Dan Kapolda juga sudah menjelaskan duduk perkara masalah ini," katanya.

"Kemudian saya pribadi ingin menguatkan bagaimana sinergitas kita sudah sampaikan kepada seluruh jajaran TNI dan kita sudah sampaikan teman-teman dari divisi, dari angkatan laut, udara, untuk semuanya sudah kita beri tahu permasalahan ini sudah selesai, dan tetap kita selalu bsngun Sinergitas TNI-Polri," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso turut menegaskan jika masalah itu sudah ditangani dengan baik oleh Polda Sulsel dan Kodam XIV/Hasanuddin.

"Jadi kami bersama Kodam Hasanuddin telah menangani kejadian di awal kemarin dan itu sudah tuntas, sudah selesai," kata Irjen Setyo Boedi saat jumpa pers bersama TNI di lokasi.

Menurut Irjen Setyo Boedi, permasalahan oknum aparat dua institusi itu melibatkan polisi patroli dari Polrestabes Makassar dengan oknum TNI dipastikan jika langkah penyelesaian telah diambil dan masalah tidak berkembang lagi.

"Dari kejadian awal memang bermula karena adanya kegiatan patroli dari Polrestabes Makassar kemudian ada trouble dari satuan TNI. Disitulah kemudian belakangan langsung kita ambil langkah-langkah dengan baik, ada saling mendatangi kemudian saling memahami tentang apa yang terjadi sehingga masalah itu tidak berkembang," terangnya.

Seperti diketahui bahwa kasus perusakan sejumlah fasilitas hingga markas polisi di Makassar, Sulawesi Selatan, kini terus didalami oleh polisi. Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel melakukan penyelidikan dengan koordinasi aparat TNI.

Koordinasi tersebut dilakukan aparat kepolisian lantaran sejumlah orang tak dikenal (OTK) itu diduga merupakan oknum TNI. Aksi tersebut pun disebut terpicu karena adanya kesalahpahaman antara TNI-Polri.

Dari insiden mencekam itu, sebanyak dua kantor polisi, dua pos lalu lintas dan satu Musala di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diserang oleh sejumlah orang tidak kenal (OTK) yang diduga oknum TNI. Penyerangan terhadap dua markas polisi dan satu pos lalu lintas itu dilakukan menjelang waktu sahur pada Jumat 14 April 2023 dini hari.

Aksi penyerangan itu terekam kamera dan video amatirnya beredar begitu cepat hingga membuat peringatan tidak melintas di titik-titik penyerangan.

Dari pantauan di lokasi, kedua markas polisi yang diserang yakni Mapolres Pelabuhan Makassar di Jalan Ujung Pandang Nomor 12, Kecamatan Ujung Pandang dan Mapolsek Pelabuhan Soekarno-Hatta di Jalan Nusantara Baru 1, Kecamatan Ujung Tanah.

Selain itu, sejumlah pos polisi lalu lintas pun tidak luput dari penyerangan seperti yang terletak di Pos Polantas Fly Over dan Pos Polantas di Jalan Sultan Alauddin Makassar.

Dari video yang beredar, tampak polisi melepaskan sejumlah tembakan peringatan. Polisi juga sempat berusaha mengejar pelaku.

Menurut informasi, kerusakan yang terjadi akibat penyerangan itu seperti di Mapolres Pelabuhan Makassar membuat sejumlah kendaraan, termasuk mobil tahanan rusak setelah penyerangan tersebut. Sementara di Mapolsek Pelabuhan Soetta, satu unit mobil dinas polisi rusak akibat dilempari batu. Kemudian dua kendaraan dinas polisi dibakar oleh kelompok penyerangan itu.

Sementara di kedua pos lalu lintas terlihat sejumlah batu dan pecahan kaca berserakan di depan Musala Pos Lantas Pettarani kemudian satu pos lantas lainnya dibakar oleh mereka. Belum diketahui siapa dan motif penyerangan sejumlah titik di Kota Makassar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya