Ratusan Balon Udara Diamankan di Trenggalek, Ada yang Berlogo Partai

Balon udara disita polisi saat perayaan lebaran ketupat di Trenggalek, Jatim
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA Nasional – Aparat Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur, menyita ratusan balon udara dan beberapa petasan milik warga setempat saat perayaan Hari Ketupat atau tujuh hari Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, Sabtu, 29 April 2023. Satu di antara balon udara yang disita tertempel logo sebuah partai dengan warna dasar merah.

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Balon udara yang disita berukuran beragam, ada yang besar hingga kecil. Adapun balon udara dengan logo partai merah berukuran sekira 60 x 30 cm dan berdiameter kira-kira 2 meter.

"Balon udara yang dapat kita amankan mayoritas di daerah wilayah Kecamatan Durenan," kata Kapolres Trenggalek Ajun Komisaris Besar Polisi Alith Alarino.

Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang

Balon udara di Bandara Adisutjipto.

Photo :
  • Cahyo Edi/VIVA.co.id

Pantauan VIVA Jatim, balon udara dibuat warga hampir di seluruh desa di Trenggalek. Itu tradisi tahunan yang ada setiap Hari Ketupat. Bahkan, beberapa warga sudah ada yang menerbangkan balon udara sejak hari pertama Idul Fitri. Namun, banyak banyak yang sengaja menerbangkan di Hari Ketupat.

Anggota Polresta Manado Ditemukan Tewas di Mampang Sedang Cuti

AKBP Alith mengatakan, balon udara yang berhasil diamankan berbagai ukuran, mulai yang besar, sedang dan kecil. Balon udara besar berdiameter sekitar 1 setengah sampai 2 meter. Sedangkan yang kecil sekitar setengah meter.

Dia menegaskan, kepolisian sejak awal sudah menjaga Kamtibmas di Trenggalek, salah satunya adalah kegiatan penertiban balon udara dan banyak yang bisa dicegah diterbangkan warga. Dia menambahkan, balon udara yang diamankan kepolisian diperlukan untuk pendataan. “Tindakan kami preventif dan preemtif,” ucap Alith.

Selain tradisi menyalakan petasan dan menerbangkan balon udara, tradisi lainnya juga digelar oleh masyarakat Trenggalek. Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak dan istri, Arumi Bachsin, juga hadir di Trenggalek merayakan Hari Ketupat atau Kupatan. Di sana, ia silaturrahim ke beberapa tempat, di antaranya ke Pesantren Babul Ulum.

“[Tradisi Kupatan] merupakan anugerah, karena ini menjadi sebuah pondasi kebersamaan dengan baik. Mudah-mudahan kultur ini terus dilestarikan," kata Emil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya