Beri Pemahaman Tantangan di Era Digital, Kemenkominfo Buat Literasi Digital di Sulsel

Literasi Digital Kemenkominfo di Sulawesi Selatan
Sumber :
  • Kemenkominfo

VIVA Nasional – Kampanye untuk literasi digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kemenkominfo, terus dilakukan di berbagai daerah. Termasuk di wilayah Sulawesi Selatan, dengan menyasar para siswa.

Kasus Siswa SD Terancam Buta karena Gagang Sapu di Jombang, Guru Jadi Tersangka

Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, menggelar literasi digital pada 92 Sekolah Dasar, SMP, dan SMA. Dalam keterangan persnya, terdapat 16.563 siswa peserta yang ikut pada Rabu 24 Mei 2023, dimulai pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WITA.

Literasi mengangkat tema “Chance and Challenge in Digital Era,”. Program literasi digital ini juga dilakukan dalam rangka meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Puluhan Korban Banjir dan Longsor di Luwu yang Terisolasi Dievakuasi dengan Helikopter

Seperpti diketahui, laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada Februari 2022. Jumlah itu mengalami penambahan 2,1 juta dari tahun sebelumnya. 

Jumlah itu juga sama dengan 73,7 % dari total populasi Indonesia, dengan persentase pengguna internet melalui ponsel mencapai 94,1 %. 

Pengguna Internet di Indonesia Tinggi, tapi Bukan Tanpa Masalah

Tetapi tingkat literasi digital belum menggembirakan. Sebab dari Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada 2021, skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia berada di level sedang dengan nilai 3,49 dari 5,00. 

Melihat kondisi itu, maka peningkatan kemampuan masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman perlu dilakukan. Dengan menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Di Sulawesi Selatan ini, program #literasidigitalkominfo menghadirkan narasumber Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Drs. Harpansa. Dia memberi materi Budaya Digital. 

Dalam kesempatan itu, dijelaskannya bahwa orang Indonesia wajib untuk memiliki kompetensi budaya dalam bermedia digital. Yakni punya kemampuan di dalam membaca, menganalisa, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan. Juga memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. 

Menurutnya, dokumentasi budaya juga adalah salah satu langkah digitalisasi budaya yang dapat memunculkan peluang untuk mewujudkan kreativitas. 

“Dunia digital adalah dunia kita sekarang. Kita tidak bisa menghindarinya, kita harus memasukinya. Mari kita isi dan jadikan sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak kita tumbuh dan berkembang, serta tempat kita sebagai bangsa yang bermartabat,” katanya.

Pemateri lainnya, Ibnu Novel Hafidz, yang merupakan creative entrepreneur, memberi pemahaman tentang Etika Digital. Tantangan terbesar di era digital, menurutnya seperti tekanan akademis, sosial, dan emosional. Maka menurutnya kesehatan mental tetap harus dijaga.

Juga menggunakan media sosial tidak berlebihan. Dia meminta para peserta untuk tetap menjaga sikap kritis. Sehingga bisa membedakan informasi yang benar atau yang salah alias hoaks.

Mampu berkomunikasi dengan santun, tidak memfitnah, apalagi jangan sampai memposting berita yang ternyata adalah salah, palsu, di media sosial. 

“Dengan memahami karakteristik dan prinsip-prinsip media sosial, kita dapat menjalankan kegiatan digital dengan etika yang baik, menghadapi perubahan dan tantangan dengan adaptasi yang baik, serta tetap menjaga kesopanan dan etika,” jelasnya.

#literasidigitalkominfo ini diakhiri dengan penuturan Manajer Ceritasantri.id dan Koordinator Media PW Fatayat NU DIY, Aina Masrurin, tentang materi Keamanan Digital. 

Jelas dia ada beberapa kompetensi dasar yang harus dikuasai sebagai pengguna aktif media sosial. Seperti mengamankan perangkat gadget, mengamankan identitas digital, menjaga rekam jejak digital, juga mewaspadai penipuan digital. 

“Kita harus selalu waspada, untuk itu dapat menerapkan tips-tips untuk bermedia digital dengan aman. Mulai dari mengenali dengan seksama orang-orang yang berkomunikasi dengan kita di internet, memastikan transaksi digital dilakukan melalui aplikasi yang terjamin, tidak melakukan transaksi jual beli di luar marketplace, menggunakan antivirus di perangkat komputer dan handphone, serta menggunakan password yang kuat. Penting juga untuk memastikan orang-orang di sekitar kita memiliki pemahaman yang sama tentang keamanan digital,” jelas Aina.

Dalam webinar literasi digital ini, hadir pula sebagai Keynote Speaker, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, H. Iqbal Nadjamuddin, SE.

Para peserta berkesempatan mengajukan sejumlah pertanyaan yang dijawab secara langsung pula oleh narasumber pada sesi terakhir webinar, dengan dipandu oleh moderator Stefanny S.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya