Jemaah Haji Asal Demak Meninggal Dunia Setibanya di Madinah, Dimakamkan di Baqi

Ilustrasi Jemaah haji meninggal dunia di Arab Saudi
Sumber :
  • MCH 2019/Darmawan

VIVA Nasional – Satu jemaah haji dari Kloter 3 Embarkasi Solo atas nama Suprapto Tarlim Kerto Wijoyo meninggal dunia setibanya di Madinah. Pria 53 tahun ini meninggal dunia karena gagal jantung.

Kemenag Siapkan Skenario jika Bandara Minangkabau Tak Beroperasi akibat Erupsi Selama Masa Haji

Berdasarkan data SISKOHAT dan Certificate of Death (COD) yang dirilis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Suprapto beralamat di Kali sari RT 06/04 Kec Sayung Kab Demak Jawa Tengah. Dia berusia 52 tahun.

Almarhum tiba di Madinah pada Rabu, 24 Mei 2023, jam 20.40 waktu Arab Saudi (WAS). Almarhum sempat mendapatkan penanganan dan upaya pertolongan oleh tim emergency saat di pemondokan.

Anggota DPR Haerul Amri Meninggal Dunia saat Kunjungan Kerja

"Semoga jemaah yang meninggal diampuni segala kesalahannya, juga menjadi pengingat kepada kita, untuk selalu menjaga dan memperhatikan kesehatan," kata Kadaker Madinah Zaenal Muttaqin di Madinah, Kamis, 25 Mei 2023.

Zaenal, panggilan akrabnya, mengimbau agar jemaah tetap menjaga kesehatan dan menghindari berbagai hal yang menyebabkan kendala dalam kesehatan. "Jangan sampai kelelahan, atau ada masalah kaki melepuh karena tidak mengenakan sandal, serta permasalahan terkait kesehatan lainnya," pesannya.

Muhadjir soal Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior: Itu Tanggung Jawab Institusi

Kadaker Madinah PPIH 2023, Zaenal Muttaqin

Photo :
  • Kemenag

Istri almarhum, Soejantin menceritakan, almarhum sebelum meninggal dunia sempat salat lalu buang air di kamar mandi.  "Kemudian teriak minta tolong. Setelah ditolong, dibaringkan di dalam kamar. Beliau meninggal sekitar pukul 03.30," kata Soejantini. 

Perlu diketahui juga alhamrhum sebelum meninggal dunia sempat kehilangan name card dan ditemukan di sekitar hotel tempatnya menginap.

Terpisah, Kasi Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi menyampaikan, Suprapto mendarat di Madinah pada Kamis, 25 Mei 2023, pukul 01.00 WAS (Waktu Arab Saudi). Selanjutnya yang bersangkutan naik bus dan menuju hotel.

Setelah sampai di hotel, Suprapto belum mendapatkan jatah kamar. Saat sedang menunggu tiba-tiba ia merasa ingin ke belakang. Ia pun berinisiatif minjam kamar jemaah lain yang telah mendapatkan jatah kamar.

"Berhubung beliau belum mendapatkan kamar, sementara minjam ke kamar teman jemaahnya yang sudah dapat kamar, terus minjam untuk urusan ke belakang ke toilet," ujarnya.

Saat berada di dalam toilet itu, lanjut Gentur, yang bersangkutan merasa sesak nafas. Teman jemaahnya yang mendengar permintaan tolong langsung membuka pintu toilet dan membawanya ke tempat tidur.

"Begitu ditaruh di tempat tidur, beliaunya, menurut analisa umum seperti pingsan, mengetahui kondisi tersebut kemudian teman jemaahnya melapor ke ketua kloter dan dokter kloter. Setelah dicek memang beliau tidak sadarkan diri. Kemudian lapor ke sektor dan dokter sektor di Madinah datang untuk mengecek. Nah, kisaran waktunya itu (Kamis pagi) sekitar jam 03.30 WAS itu diinformasikan sudah tidak ada dan beliau dinyatakan wafat," ujarnya.

Gentur menjelaskan, hasil diagnosa tim dokter dari sektor maupun dokter kloter menyatakan yang bersangkutan meninggal dunia akibat gagal jantung.

"Kami sempat koordinasi dengan tim kesehatan di Embarkasi, informasinya beliau memang ada catatan hipertensi. Saat (sebelum berangkat) di Embarkasi dilakukan cek kesehatan sehat. Selanjutnya saat masa penerbangan beliau diberangkatkan ke Madinah," ujarnya.

Gentur mengatakan, Suprapto berangkat haji bersama sang istri, dan menurut informasi dari istrinya, yang bersangkutan memang ada catatan soal jantung.

Terkait pemulasaran jenazah, Daker Madinah telah mengirim surat ke Muassasah Adilla, meminta agar almarhum dikuburkan di Pemakaman Baqi.

"Setelah Zuhur waktu Arab Saudi, jenazah dimakamkan di sana. Sempat shock juga istrinya tapi setelah diberikan pendampingan dari ketua kloter akhirnya bisa normal dan tenang," ujarnya. 

Laporan: Agus Saptono/tvOne Boyolali

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya