Rata-rata Jamaah Haji Lansia Turun dari Pesawat Alami Kondisi Ini

Jamaah lansia dibantu petugas
Sumber :
  • MCH 2023

VIVA Nasional Operasional Penyelengaraan Ibadah Haji tahun 1444H/2023M sebanyak 30 persen jamaahnya adalah usia lanjut atau lansia. Hal ini membuat petugas haji atau Petugas Penyelengara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi harus sigap membantu para jamaah lansia

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Mulai dari sebelum keberangkatan, saat berada di atas pesawat hingga tiba di bandara, lansia harus selalu mendapat pendampingan. 

Tim Kesehatan Bandara, Dokter Mahrus ditemui wartawan di Bandara Ameer Mohammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah mengungkapkan bahwa Senin, 29 Mei 2023, lansia yang tiba di bandara AMAA dalam satu kloter 20-30 persen jamaah usia lansianya mengalami mabuk perjalanan, sesak napas hingga mengalami demensia. 

Permudah Transaksi Jemaah Haji, Kartu Debit Bank Muamalat Sudah Bisa Nirsentuh

"Rata-rata mabuk perjalanan. Yang dua sesak. Satu lagi tidak jadi dirujuk karena membaik. Ada lagi (jamaah) susah kencing karena ada riwayat prostat," kata dr Mahrus menerangkan. 

Lansia dibantu petugas haji

Photo :
  • MCH 2023
Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Menurutnya, lansia harus terus dipantau secara khusus agar ibadahnya bisa berjalan lancar. Namun dr Mahrus meminta agar jamaah lansia tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunah agar rangkaian ibadah wajibnya bisa berjalan lancar. Termasuk bisa melakukan ibadah Armuzna.

Armuzna sendiri merupakan rangkaian ibadah haji yang menguras energi fisik dan mental. Armuzna menjadi fase terberat dalam ibadah haji. Rangkaian proses ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armuzna ini menjadi fase terberat berhaji. Rangkaian ini juga yang menjadi pembeda antara ibadah haji dan umroh.

"Nanti dilakukan pemantau khusus. Kalau memang tak memungkinkan Armuzna mungkin bisa safari wukuf.

Jamaah lansia dibantu petugas

Photo :
  • MCH 2023

dr Mahrus juga mengimbau kepada petugas untuk terus memantau para jamaah lansia. Jika mengalami mabuk, segera atasi dehidrasinya karena mabuk bisa juga disebabkan karena dehidrasi. 

"Pasien-pasien yang alami mabuk, mabuk itu kan muntah. Itu atasi dehidrasinya. Minum yang banyak. Tp harus diatasi muntahnya dulu. Supaya minumnya tak dimuntahkan."

Dimensia

Selain jamaah lansia mengalami mabuk, dr Mahrus juga mengakui banyak akhir-akhir ini jamaah alami demensia. Sehingga penting adanya pendampingan khusus supaya dalam pelaksanaan ibadah haji jamaah tidak hilang.

"Kedua harus minum obat. Kalau demensia susah sembuh. Harus didampingi.
Kita bisa manfaatkan orang di sekitarnya baik keluarga atau tetangga. Peran ketua kloter juga untuk imbau jamaah lain mendampingi," kata dr Mahrus.

dr Mahrus memberikan tips, kondisi lansia yang harus diwaspadai sejak berada di atas pesawat yakni, jika lansia tiba-tiba sulit diajak berkomunikasi, ada baiknya laporka pad apetugas medis. Karena bisa jadi itu adalah tanda lansia kelelahan atau dehidrasi. 

"Jangan sampai tidur sepanjang waktu, itu fase kelelahan atau dehidrasi." 
Kalau dia tidak fit cenderung dibangunkan dia tidur lagi. Apalagi kalau sesak dia tidak bangun-bangun. Kalau dibangunkan respons baik itu kesadarannya masih penuh. Karena tidur saja."

Untuk itu, lanjut dr Mahrus, perlu dilakukan skrining di atas pesawat. "Kan gak semata-mata mabuk. Ada pusing dulu, mual dulu. Dokter kloter skrining dengan adanya keluhan itu. Nanti dikasih obat. Karena obat kan kerjanya 2 jam," katanya.

Seperti diketahui tahun ini penyelenggaraan ibadah haji memiliki jumlah porsi lansia yang cukup banyak. Dari 221.000 jamaah yang diberangkatkan tahun ini, sekitar 67.000 adalah jamaah lansia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya