MUI Indramayu Minta Warga Tidak Ikut Pendidikan di Ponpes Al Zaytun

Ketua MUI Indramayu KH M Syatori.
Sumber :
  • tvOne/Opi Riharjo.

Indramayu – Pondok pesantren Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang terus menuai kontroversi. Bahkan pondok pesantren yang terletak di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu itu baru-baru ini didemo oleh sejumlah masyarakat.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indramayu pun secara tegas menyebut ajaran di ponpes Al Zaytun sudah sangat menyimpang. Warga pun diminta MUI untuk tidak ikut pendidikan di ponpes Al Zaytun.

Ketua MUI Indramayu KH M Syatori mengatakan, syariat islam yang diajarkan oleh ponpes Al-Zaytun sangat tidak sama dengan umat Islam pada umumnya.Ketidaksamaan tersebut terjadi pada tata sholat, puasa hingga haji yang dianggap tidak umum dengan ajaran islam. Ajaran di ponpes Al Zaytun menyebutkan bahwa ibadah haji tidak mesti ke Mekkah dan Madinah.

MUI pun mendesak pemerintah segera hadir dan menyelesaikan kemelut di Al Zaytun yang diramaikan sendiri oleh orang-orang di dalamnya.

"Al Zaytun dengan segala yang terjadi di akhir-akhir ini. Pertama bahwa Al Zaytun Syariat yang dikembangkan sangat tidak sama dengan tata cara peribadatan umat Islam pada umumnya, sholatnya, puasanya, hajinya, bahkan viral di media sosial haji tidak harus di Mekkah atau Madinah, cukup di haji di Indonesia sebab disamakan bahwa negara Indonesia tanahnya adalah tanah yang suci. Itu sangat tidak sesuai sekali dengan syariat-syariat islam pada umumnya," ujar dia dikutip Sabtu, 17 Juni 2023.

Pintu masuk pondok pesantren Al Zaytun.

Photo :
  • tvOne/Opi Riharjo.

MUI juga meminta kepada masyarakat Indramayu secara khusus untuk tidak mengikuti pendidikan di ponpes tersebut. Mengingat, mulai dari akidah hingga cara pandang beribadah yang dilakukan oleh ponpes Al Zaytun sudah sangat berbeda.

"Yang kedua kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Indramayu khususnya jangan ikut berpendidikan di Al Zaytun sebab ketidaksamaan akidah, ketidaksamaan cara pandang dalam beribadah. Syariat-Syariat yang dilakukan oleh mereka dengan alasan agar jangan sampai terjadi kontradiksi dengan masyarakat, dengan para orang tuanya, Indramayu daerah yang sudah tenang jangan sampai diwarnai dengan hal-hal perbedaan yang tidak berarti,” katanya.

LPSK Berhasil Meningkatkan Akses dan Efektivitas Layanan

Ia juga meminta kepada pemerintah untuk segera hadir menyelesaikan persoalan ini. “Yang ketiga mohon kepada pemerintah agar segera hadir dalam rangka menyelesaikan keresahan, kegaduhan masyarakat di Indramayu bahkan di Indonesia yang menyaksikan viralnya syariat-Syariat Islam cara mereka, kami memohon kepada pemerintah segera selesaikan kemelut-kemelut keresahan kegaduhan yang terjadi di masyarakat gara-gara viralnya dan diviralkan oleh mereka." ujar dia.

Sebelumnya, viral berbagai statement dari Panji Gumilang, pimpinan AL-Zaytun terkait pandangannya terhadap berbagai hal. Yang paling ramai yakni soal tata sholat, madzhab hingga haji yang dianggap berseberangan dengan islam.

DPD RI Harap Pengembangan KEK Sorong Mampu Atasi Kesenjangan di Tanah Papua

Laporan: tvOne/Opi Riharjo

Polemik Kenaikan UKT, MUI Sebut Sama Saja Larang Orang Miskin Kuliah
Polisi mengamankan seorang pria yang merupakan pimpinan pondok pesantren.

Modus Praktek Mandi Junub, Pimpinan Pondok Pesantren Lecehkan 8 Santri

Polisi mengamankan seorang pria yang merupakan pimpinan pondok pesantren (Ponpes) berinisial AU (41), lantaran melakukan kekerasan seksual terhadap delapan santri.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2024