Ganjar Video Call ke Gubernur Koster untuk Dengarkan Aspirasi Anak Muda Bali

Ganjar Pranowo berdialog dengan Gen Z dan anak-anak muda Bali
Sumber :
  • Istimewa

Denpasar - Bakal capres dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo berdialog dengan Gen Z dan anak-anak muda Bali. Para anak muda menginginkan di industri kreatif butuh dilibatkan, butuh rekognisi, hingga diberi akses oleh Pemerintah. 

Verrell Bramasta dan Putri Zulhas Kompak Ingin Memajukan Anak Muda

Dalam dialog itu, Ganjar sampai menelepon Gubernur Bali I Wayan Koster agar merespons langsung permintaan para anak muda.

Hal itu terjadi saat Ganjar Pranowo menggelar pertemuan dengan para generasi Z dan milenial Bali di Kebon Vintage Cars Bali Classic, Denpasar, Sabtu, 17 Juni 2023.

Astra Gelar SATU Indonesia Awards 2024, Ini Syarat Jadi Peserta

Ganjar berdialog di sebuah panggung dengan Youtuber David Allen dan Musisi Bali/Pemrakarsa Anugerah Musik Bali, Gede Bagus. 

Ganjar awalnya meminta David Allen dan Gede Bagus untuk menceritakan apa yang mereka lakukan dan aspirasi yang hendak disampaikan.

Di Rakernas, PDIP Siapkan Langkah Strategis Pasca Pemilu 2024

Gede Bagus bercerita bagaimana anak muda seperti dirinya, punya concern soal regenerasi pelaku industri nasional maupun di Bali. Selain itu, bagaimana agar hak cipta karya kreatif orang Indonesia bisa dilindungi sehingga pelaku industri kreatif jadi miskin saat usianya tua.

“Lalu kamu kritik apa untuk pemerintah? Sekalian sampaikan kritik yang sinis dan sadis,” kata Ganjar.

Bagus lalu menjawab ada tiga hal. Pertama bahwa Pemerintah jarang melibatkan pelaku industri kreatif lokal dalam tiap even atau kegiatan yang disponsori pemerintah.

Yang kedua adalah pentingnya pengakuan negara akan profesi pelaku industri kreatif. Pengakuan akan berimbas hingga ke perbankan yang bersedia memberikan kredit untuk anak-anak muda pelaku sektor kreatif.

“Kalau sekarang, jadi seniman itu dianggap bukan masa depan. Padahal di luar negeri, 70 persen penguasa ekonomi itu dari industri kreatif. Jadi ada pengakuan profesi. Software maker misalnya, mana ada pengakuan profesinya disini? Konsekuensi ke perbankan. Mau bersaing sama bule misalnya yang punya alat bagus, tapi kita tak bisa beli. Ketika pengakuan profesi belum ada, agak susah akses ke keuangan,” urai Gede Bagus.

“Jadi butuh rekognisi ya?” Tanya Ganjar.

“Benar,” jawab Bagus.

Yang ketiga, lanjutnya, adalah ada badan ekonomi kreatif yang mau mendengarkan usulan ide kreatif dari seniman kelas bawah. Sebab pengalaman dirinya, jika tanpa bantuan orang dalam, hal demikian sulit dilakukan. Mendengar itu, Ganjar langsung merespons. “Wah saya akan telepon Mas Sandi kalau begini,” katanya.

Namun Ganjar kemudian merevisi niatnya. Ganjar lalu merubah, bukan ke Sandiaga, tapi menelepon Gubernur Bali I Wayan Koster. 

“Kan butuh akses. Nanti coba telpon Pak Koster, diangkat apa endak. Kedua, perkenalkan diri dan sampaikan nomernya dikasih Pak Ganjar. Coba lakukan,” kata Ganjar.

Dari sisi Gen Z yang berada di situ, ada yang teriak. “Telpon Pak Sandi sekalian dong.”

Ganjar mendengarnya dan langsung merespons. “Ah (kalau saya telepon) Nanti dikira ada apa-apa,” katanya.

Akhirnya Koster ditelepon. Namun status telepon menunjukkan nada sibuk.

Selanjutnya Youtuber David Allen diberi kesempatan berbicara. Ia panjang lebar bercerita mengenai begitu terbukanya peluang bagi anak muda Indonesia menjadi content creator yang memperkenalkan Indonesia ke dunia. Dia sendiri membuat konten soal Indonesia dari sisi keindahan alam dan kekayaan kuliner.

Ketika diminta Ganjar untuk menyampaikan kritik ke Pemerintah, David bicara soal Bali. Baginya, bila ingin agar turis asing yang berkunjung itu tak membuat masalah, harus diberi contoh oleh masyarakat Bali terlebih dahulu.

“Karena sebenarnya, bule tak pakai baju atau tak pakai helm, atau pakai mobil tak pakai seatbelt, mudah buang sampah, itu gambaran warga kita juga. Maka mari kita beri contoh ke mereka. Sehingga ketika itu terjadi, kita bisa langsung tegur mereka,” kata David.

Ternyata sembari berbicara, Ganjar diam-diam tetap berusaha mengontak Koster. Dan telepon Ganjar akhirnya diangkat oleh Koster. Ganjar memintanya menghidupkan mode video call. Kepada Koster, Ganjar memberi tahu bila para generasi muda ingin menyampaikan uneg-unegnya secara langsung.

Gede dan David lalu diminta menyampaikan secara langsung uneg-unegnya kepada Koster. Ganjar meminta sang gubernur untuk menjawab langsung. Dan kepada para anak muda, Koster berjanji menemui dan berdialog langsung.

“Jaid kalau anak muda ini butuh fasilitas, bisa diberikan?” Tanya Ganjar.

“Bisa,” kata Koster.

“Benar? Kalau ketemu nanti ngobrol sama mereka?” Tanya Ganjar lagi.

“Iya. Nanti saya undang kerja sama,” kata Koster.

Di lokasi acara tampak dipenuhi tidak kurang dari 1000 orang yang sebagian besar didominasi anak muda usia 17 hingga 28 tahun. Acara MABAR (Maju Bersama Ganjar) merupakan acara di mana Ganjar mendengarkan keinginan dan harapan-harapan dari Generasi Z.

Adapun sejumlah tokoh muda yang berdialog dengan Ganjar diantaranya, Putri Lingkungan Hidup 2020/Enviromentalist Putu Ayu Saraswati; Gede Bagus; GenZ & Viral Enviromental Activist Pancawara Grup dan Youtuber David Allen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya