Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Bantul Yogyakarta, Ini Anjuran Doa Saat Terjadi Gempa

Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.
Sumber :
  • ANTARA

DIY – Gempa bumi mengguncang daerah Bantul-Daerah Istimewa Yogyakarta. Gempa tersebut bermagnitudo 6,4 dan tidak berpotensi tsunami. 

PGA Catat 348 Kali Gempa Hembusan Terjadi di Puncak Gunung Ile Lewotolok

#Gempa Mag:6.4, 30-Jun-23 19:57:43 WIB, Lok:8.63 LS,110.08 BT (86 km BaratDaya BANTUL-DIY), Kedlmn:25 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG,” tulis akun resmi BMKG, dikutip VIVA Jumat, 30 Juni 2023.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat mengatakan, gempa tersebut juga dirasakan oleh sebagian warga Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Abu Vulkanik Gunung Ruang Bahayakan Kesehatan, BMKG Imbau Warga Pakai Masker

“Meskipun hanya beberapa detik getaran gempa Bantul, cukup terasa di Kota Sukabumi. Kami sudah menginstruksikan petugas untuk bersiapa antisipasi ada dampak,” kata Novian Rahmat di Sukabumi, dikutip dari ANTARA, Jumat, 30 Juni 2023.

Gempa juga dirasakan di daerah Jawa Tengah bagian Timur yakni Wonogiri, hingga Purwantoro perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah.

Gunung Ibu di Maluku Utara Erupsi 88 Detik Luncurkan Abu Setinggi 1.000 Meter

Hastag gempa dan Bantul pun jadi trending topik di twitter. Beberapa dari mereka men-tweet situasi saat gempa Bantul terjadi.

Doa saat gempa

Ilustrasi berdoa.

Photo :
  • U-Report

Dilansir dari NU Online, pengasuh Pondok Pesantren Al-Quran Azzayadi Solo pernah mengunggah sebuah doa setelah terjadi gempa bumi di Sukabumi pada tahun lalu. 

Doa tersebut dinamai dengan "Doa Ketika Gempa Bumi" yang dikirim melalui Whatsapp Group. Tulisan doa tersebut adalah sebagai berikut: 

Allahumma inni asaluka khairaha wa khaira ma fiha, wa khaira ma arsalta bihi, wa a’udzubika min syarriha, wa syarri ma fiha wa syarri ma arsalta bihi”.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.”  

Maksud dari doa tersebut, bukan berarti Kiai Abdul Karim menganjurkan kepada masyarakat untuk membaca doa itu pada saat itu juga. Akan tetapi, doa gempa bumi tersebut dibaca sewaktu-waktu ketika terjadi bencana gempa bumi atau lainnya yang membahayakan keselamatan jiwa.   

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya