Jokowi Ingatkan 4 Lembaga Ini Hati-hati Membeli Barang Gunakan APBN

Presiden Jokowi (kedua kiri) dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara
Sumber :
  • ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga

Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kejaksaan Agung (Kejagung) agar berhati-hati dalam membeli barang-barang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Korban Penembakan OPM Dievakuasi dari Homeyo ke Timika

"Yang paling penting ini perlu saya tekankan, hati-hati untuk pembelian barang-barang, ini untuk Kementerian Pertahanan, Polri, BIN, dan kejaksaan karena angkanya saya lihat cukup besar Rp29,7 triliun, sedangkan kalau kita bandingkan ini untuk jalan irigasi, bendungan itu di angka Rp23,5 triliun," ujar Jokowi.

Demikian disampaikan Presiden dalam pengantar pada Sidang Paripurna Laporan Semester 1 Pelaksanaan APBN Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin.

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Korban Penembakan OPM di Papua

Presiden Joko Widodo atau Jokowi

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari

Jokowi mengatakan bahwa belanja barang di setiap kementerian dan lembaga pasti akan berdampak pada pemeliharaan dan perawatan.

Terpopuler: Jogja Fashion Week 2024 Kembali Digelar hingga Fakta Vaksin AstraZeneca Bikin Geger

Dikatakan pula bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk pemeliharaan jalan dan irigasi di Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp14,9 triliun, sedangkan pemeliharaan di Kemhan, Polri, BIN, dan Kejagung sebesar Rp21,5 triliun.

"Ini hati-hati jangan sampai kita beli barang banyak-banyak. Kalau manfaatnya maksimal, enggak apa. Kalau manfaatnya tidak maksimal, kemudian biaya pemeliharaan bisa naik sampai Rp21,5 triliun, ini yang harus coba dilihat lagi secara detail. Kita harus menjaga agar APBN kita tetap sehat," jelasnya.

Presiden meminta memaksimalkan belanja APBN dan APBD tahun 2023 dengan memprioritaskan belanja barang dan modal pada produk dalam negeri, serta memastikan penyaluran semua program bantuan sosial tepat waktu dan sasaran.

Selain itu, Presiden meminta kementerian/lembaga tetap fokus pada hilirisasi industri, infrastruktur energi terbarukan, hingga ekonomi hijau, serta melihat dan mengkaji penyebab sekaligus solusi terhadap program yang belum berjalan dalam APBN. (Ant/ANTARA)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya