Kisah Kakak Beradik Jalani Ibadah Haji Penuh Kebahagiaan

Muhimah dan Nur Hayati
Sumber :
  • MCH 2023

JEDDAH – Di tengah banyaknya kabar tak sedap terkait penyelenggaraan ibadah haji 1444H/ 2023 M, pasangan kakak beradik asal Banten, JKG 3 ini justru memiliki kisah perjalanan spiritual yang membahagiakan. 

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Tak ada rasa mengeluh, tak ada kisah sedih, bahkan tak ada ungkapan derita selama perjalanan haji yang mereka jalani tahun ini. Ya, Muhimah (53) dang sang kakak Nur Hayati (60) dengan penuh ketenangan menceritakan pengalamannya menjalankan ibadah haji tahun ini.

Sejak menginjakkan kaki di Tanah Suci, para petugas PPIH diakuinya melayani dengan baik. Bahkan di tengah banyaknya jemaah yang mengalami tersesat, dua kakak beradik ini justru tak takut hal itu terjadi pada mereka. 

Permudah Transaksi Jemaah Haji, Kartu Debit Bank Muamalat Sudah Bisa Nirsentuh

"Ada Allah, karena saya merasa sudah tahu kesini-kesini. Beberapakali disapa petugas Indonesia, 'ibu gak takut kesasar', saya bilang enggak," kenangnya saat ditemui di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Selasa, 4 Juli 2023.  

Muhimah dan Nur Hayati

Photo :
  • MCH 2023
Pemeriksaan Rutin, Raja Salman Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

Selama menjalani ibadah haji lewat jalur reguler, Muhimah bahkan mengaku mendapat fasilitas layanan hotel yang memadai. Bahkan makanan yang didapatnya juga bisa dinikmati dengan penuh rasa syukur.

"Hotelnya enak, makannannya kan kita ngikutin, memang didesain begitu buat kesehatan. Kita yang harus menyesuaikan. Meskipun kata orang makanannya gimana-gimana, tapi saya menikmati aja," kata Muhimah lagi. 

Perempuan yang suka menikmati keindahan Masjidil Harom dan senang mengunjungi Zamzam Tower ini juga menceritakan pengalamannya ketika menjalani puncak haji, wukuf di Arafah, perjalanan di Muzdalifah hingga Mina. Walaupun banyak orang yang mengatakan pelayanan dan fasilitas di Arafah, Muzdalifah dan Mina mengecewakan, tetapi baginya itu adalah bagian dari ujian kesabaran untuk insan manusia yang menjalankan ibadah haji.

"Ketika di Arafah itu udah biasa begitu. Dari tahun ke tahun ya begitu, itu ujian sabar. Haji adalah Arofah. Ke Mina, Muzdalifah, ke Arofah, ya itu tantangannya. Kalau kita nikmatin aja. Saya bahagia ketemu orang Islam sedunia. Bahagianya saya ke Harom, ketemu orang sedunia, ketika tawaf. Jadi semua tergantung kitanya," kata Muhimah. 

Sebelumnya di tahun 2007 ia pernah menjalani ibadah haji bersama suami. Tapi kini, ia menemani sang kakak, Nur Hayati yang sejak usia 13 tahun tak bisa melihat. 

Muhimah mengaku tak merasa terbebani dengan kondisi sang kakak. Meski sempat sang kakak hilang sesaat, dia tak pernah merasa khawatir berlebih. 

"Saya sempat terpisah sama kakak saya. Tapi Alhamdulillah dia baik-baik aja. Saya yakin niat orang mau ibadah, pasti akan ada pertolongan," katanya. 

Meski memiliki keterbatasan, tak bisa melihat, Nur Hayati mengaku sangat menikmati ibadah haji yang ia jalani bersama sang adik. Nur Hayati yang pernah menjalani ibadah umroh di tahun 2016 dan mendaftar haji sejak 2012 ini bahkan mengaku semua ibadah yang dijalaninya berjalan lancar. Kini saatnya ia kembali ke Tanah Air. 

"Saya udah kangen sama suami, saya kan baru nikah 2 tahun. Kalau gak telponan kata suami gak bisa tidur," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya