Hanya Lewat HP, Masyarakat Peduli Kanker Bisa Berdonasi Tanpa Sumbang Uang

Ilustrasi penyakit kanker.
Sumber :
  • U-Report

Jakarta – Klinik antiaging and wellness, Sukhavita, berkolaborasi dengan Campaign untuk mewujudkan kesehatan secara menyeluruh. Semangat ‘Sehat Tak Berbatas’ jadi landasan kolaborasi untuk ajak masyarakat menerapkan pola hidup sehat, baik fisik maupun mental

Puluhan Korban Banjir dan Longsor di Luwu yang Terisolasi Dievakuasi dengan Helikopter

“Lewat kolaborasi ini, Sukhavita dan Campaign yang menggandeng komunitas bernama Anticancer Research Community meluncurkan kampanye sosial bertajuk #WellnessForAll,” kata Sponsorship & Partnership Manager Campaign, Noriko Adhyanti dalam siaran pers diterima, Selasa, 11 Juli 2023.

Noriko menjelaskan, kampanye dilakukan cukup unik dan sederhana. Cukup bermodal ponsel dan aplikasi Campaign #ForChange, maka siapa pun bisa membantu masyarakat untuk mencapai kebahagiaan dengan berbuat baik untuk orang-orang yang membutuhkan. 

Penyakit Kronis Jangan Diabaikan, Ini Gejala Meningitis yang Bisa Terjadi pada Jemaah Haji dan Umrah

“Campaign sebagai startup aksi sosial, menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan penyadartahuan pentingnya kesehatan sosial yang berpengaruh pada kesehatan mental,” ungkap Noriko.

Noriko lalu menjelaskan langkah kampanye tersebut. Pertama, unggah tangkapan layar motivasi tentang pentingnya menjaga kesehatan. Kedua, aksi dilanjutkan dengan mengambil foto makanan dari bahan alami untuk menjaga kesehatan tubuh. 

Kaba Diawara Siapkan 19 Pemain Terbaik Guinea untuk Jegal Timnas Indonesia ke Olimpiade 2024

“Pada dalam aksi terakhir, pendukung kampanye dapat berfoto saat mengaplikasikan gaya hidup sehat demi mencegah kanker. Nantinya Ketiga aksi tersebut akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp20.000 untuk mendukung penelitian seputar kanker,” urai Noriko.

Diketahui, pada 2020, Global Burden of Cancer Study dar WHO menyatakan terdapat 369.914 penyakit kanker yang menyerang tanah air. 

Kanker payudara menempati peringkat pertama paling banyak diderita atau mencapai 16,6% dari total kasus kanker di Indonesia. Sementara itu, kanker serviks menempati peringkat kedua dan kanker paru di peringkat ketiga.

“Kesehatan yang menyeluruh dapat dicapai dengan berbagi, terlebih apa yang kita lakukan dapat berdampak positif bagi sekitar. Aplikasi Campaign #ForChange menjadi sarana untuk berbagi dan mewujudkan kebahagiaan tersebut lewat donasi tanpa uang,” ajak Noriko.

“Aksi kampanye yang kita ambil di aplikasi ini dapat memupuk kesadaran untuk saling peduli terhadap isu-isu sosial dalam masyarakat,” imbuh Noriko.

Klinik antiaging and wellness, Sukhavita, berkolaborasi dengan Campaign untuk me

Photo :
  • Istimewa

Capai Sehat dan Hidup Lebih Bugar

Senada dengan Noriko, antiaging and wellness doctor Sukhavita, dr. Fanny Imannudin, M. Biomed (AAM), mengungkapkan bahwa Sukhavita merupakan klinik yang mengusahakan kesehatan fisik demi hidup yang lebih bugar luar dan dalam. 

“Adanya visi yang sejalan antara Sukhavita dan Campaign mendorong kami melakukan kolaborasi ini guna memberikan edukasi menerapkan pola hidup yang sehat yang didorong dengan berbagai upaya dan dukungan medis guna mendapatkan hidup yang lebih sehat tidak hanya saat ini tapi juga hari esok,” ungkap dia.

Upaya ‘Sehat Tak Berbatas’ tak berhenti sampai di situ. Dari segi kesehatan fisik, Sukhavita juga melakukan berbagai terobosan untuk memberikan dukungan kesehatan yang berarti untuk kehidupan yang seimbang seiring pertambahan usia. Untuk itu, Sukhavita meluncurkan terapi Stemgenik. 

“Terapi ini dilincurkan pada tanggal 7 Juli 2023, terapi ini merupakan tindakan medis dengan menggunakan formula nutrisi pendukung yang dapat menjadi solusi atas menurunnya kemampuan tubuh untuk melakukan regenerasi,” ujar Fanny.

Fanny mengungkap, pada dasarnya tubuh manusia memiliki sel punca di setiap organ tubuh. Namun karena pola hidup yang tidak seimbang, polusi, paparan radikal bebas, usia, kurang tidur, dan makanan olahan, fungsi regenerasi sel tubuh menurun. 

Tumbukan Harapan Baru

Hal ini dapat berakibat pada menurunnya kualitas kesehatan dan menimbulkan berbagai risiko. Adanya terapi ini memberikan harapan baru bagi perbaikan tubuh dan regenerasi jaringan tubuh manusia sehingga dapat memiliki kesehatan yang lebih baik. 

“Terapi Stemgenik Sukhavita dapat dimulai untuk orang berusia di atas 40 tahun untuk mencegah penyakit tertentu. Seperti namanya, terapi ini berasal dari kata stem yang berarti Origin atau Asal. Elemen genetik terbentuk ketika bersifat genik. Untuk itu, terapi ini akan membantu memperbaiki sel punca atau stem cells yang berada dalam tubuh dan menjadikan fungsinya lebih optimal,” rinci Fanny.

“Secara holistik, mulai dari mental wellness, latihan fisik rutin dan stress management yang baik akan memaksimalkan terapi Stemgenic tersebut,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya