614 Jemaah Haji Wafat di Tanah Suci, Ini Deretan Faktor Penyebabnya

Ambulance untuk jemaah haji
Sumber :
  • MCH 2023

JEDDAH – Di tengah proses kepulangan jemaah haji gelombang satu, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci terus bertambah. Hingga hari ke-52 operasional haji, Jumat, 14 Juli 2023, pukul 10.05 Waktu Arab Saudi (WAS) atau 14.05 Waktu Indonesia Barat (WIB), total jemaah yang meninggal mencapai 614 orang.

5 Tips untuk Mengontrol Emosi secara Efektif, Menghadapi Emosi dengan Tenang

Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag), Arsad Hidayat mengakui jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci ini, merupakan angka tertinggi sejak 2015. Menurut dia, jumlah kasus kematian yang sangat tinggi ini tak terlepas dari profil jemaah lansia yang diberangkatkan ke Tanah Suci.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Seperti diketahui tahun ini, jemaah haji reguler usia lanjut jumlahnya mencapai 67.000. Tak cuma itu, jumlah jemaah haji kategori risiko tinggi (Risti) kesehatan yang diberangkatkan tahun ini juga sangat banyak, mencapai 73 persen dari total kuota 229.000.

"Saya kira faktor usia mempengaruhi, karena selama ini kan kita belum pernah jemaah lansia (lanjut usia) yang jumlahnya mencapai 67 ribu orang, 30 persen dari kuota. Di periode sebelumnya memang ada lansia, tapi jumlahnya tidak terlalu banyak," ujar Arsad di Jeddah, Kamis malam, 14 Juli 2023. 

Permudah Transaksi Jemaah Haji, Kartu Debit Bank Muamalat Sudah Bisa Nirsentuh

Disamping itupula lanjut Arsad yang juga Pengendali Teknis Bimbingan Jemaah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi ini, faktor lain seperti kondisi cuaca, kondisi di lapangan juga turut mmpengaruhi.

Dia juga mengungkapkan, jumlah jemaah haji meninggal dunia meningkat signifikan pasca puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Ditambah lagi di fase tersebut, tingkat aktivitas fisik jemaah sangat tinggi. 

"Kita tahu puncak haji cukup berat dan kondisi jemaah haji kita banyak lansia, dan secara kesehatan mereka sudah sangat lemah," kata Arsad.

Untuk itu, Arsad mengimbau kepada seluruh jemaah haji gelombang dua yang saat ini didorong ke Kota Madinah untuk tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah sunnah di Masjid Nabawi dan aktivitas di tempat-tempat bersejarah. Apalagi kondisi di Madinah masih padat dan cuacanya panas mencapai 45 derajat Celsius.

"Kita coba lakukan komunikasi dengan jemaah haji khususnya gelombang 2 yang saat ini sudah berada di Madinah atau akan ke Madinah kita lakukan semacam sosialisasi, tolong jangan memforsir tenaga, hematlah tenaga supaya kondisinya tetap sehat dan bugar, sehingga saat jadwal kepulangan bisa dipulangkan ke Tanah Air," ucap Arsad Hidayat.

Imbauan ini juga berlaku bagi jemaah haji gelombang 1 yang saat ini masih berada di Kota Mekkah menunggu jadwal kepulangan ke Tanah Air.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya