Pelaku UMKM di Jateng Dilatih Manfaatkan Medsos untuk Tingkatkan Penjualan

Buruh di Jateng gelar Pelatihan Media Sosial untuk UMKM
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jawa Tengah – Relawan Ganjar Pranowo yang berjejaring dalam Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) kembali meluaskan kegiatan positif dan bermanfaat untuk kaum buruh di berbagai daerah Indonesia.

Stafsus Presiden Jokowi dan Kemenkop UKM Apresiasi Pendampingan UMKM

Kali ini, mereka mengadakan workshop bertajuk ‘Pelatihan Media Sosial (Medsos) Untuk Promo Usaha dan Bisnis Kaum Buruh’ di JB Futsal & Caffee, Yamansari, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (Jateng).

“Hari ini GBB menyelenggarakan pelatihan media sosial untuk teman-teman buruh karena penting membantu teman-teman buruh mendapatkan peluang penghasilan tambahan,” kata Wasekjen GBB Pribadie Utomo di lokasi.

Khawatir Timbul Badai PHK, Ribuan Buruh Rokok Tolak Kenaikan Cukai SKT 2025

Pelatihan medsos ini merupakan hasil kerja sama GBB dengan serikat buruh GARTEKS (Garment, Kerajinan Tekstil Kulit, dan Sentra Industri). Turut hadir Koordinator GBB Tegal Raya, Yusron.

Ilustrasi media sosial.

Photo :
  • Pixabay
Daihatsu Xenia Hilang Kendali Diduga Jalan Licin, Berakhir Nyungsep

Dalam kesempatan tersebut, buruh formal dari berbagai perusahaan di Kabupaten Tegal  dan buruh informal UMKM dari Kecamatan Lebaksiu diajarkan langsung bagaimana memanfaatkan penggunaan media sosial dan mengoptimalkannya semaksimal mungkin.

Para buruh diberikan banyak ilmu digital oleh praktisi medsos. Seperti tentang Google Trends, tools analisis sejumlah platform media sosial dan algoritmanya, hingga strategi pembuatan konten yang dapat meningkatkan penjualan online.

“Ini supaya produk yang mereka hasilkan ini bisa diterima oleh pasar. Nah ini algoritma yang dijelaskan menjadi satu hal yang penting bagi kami untuk ikut serta dalam membantu kesejahteraan buruh,” ujar Pribadie.

Lewat pelatihan ini, Pribadie mendorong para buruh untuk mengembangkan kreativitasnya di bidang ekonomi digital. Sehingga di samping bekerja, kata Pribadie, mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari aktivitas wirausaha yang dilakukan.

“Bagaimana dari UMKM bentukan teman-teman buruh tetap dalam zona employee. Dalam zona ini tetap kita ajarkan menjadi bussiness owner. Ini yang kita akan bangun sedikit demi sedikit. Jadi tetap bekerja, tapi mereka punya bisnis online secara paruh waktu setelah bekerja,” tuturnya.

Pribadie menegaskan pihaknya berkomitmen memperkuat peran buruh untuk turut berwirausaha melalui ekonomi digital. Dia berharap kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia semakin baik.

“Harapan kami buruh di Jawa Tengah tidak berhenti hanya selesai sebagai karyawan saja, tapi mampu berperan serta dalam produk-produk, apalagi mampu berperan serta pada perusahaan di tempat mereka bekerja. Jadi harapan kami ada peningkatan kapasitas buruh untuk menambah potensi penghasilan mereka,” pungkasnya.

Antusiasme para buruh formal dan informal yang mengikuti pelatihan ini sangat besar. Dalam sesi praktek, banyak pertanyaan yang mereka sampaikan terkait optimalisasi konten untuk meningkatkan penjualan.

“Saya dan teman-teman senang dengan kegiatan karena bisa menginspirasi kami dalam menggunakan media sosial yang bisa menguntungkan dan dapat penghasilan,” kata Sinta, salah satu peserta pelatihan di sela-sela acara.

Praktisi Media Sosial yang menjadi pelatih dalam kegiatan ini, Toto Sudibyo mengapresiasi upaya GBB dalam mencerdaskan dan meningkatkan kapasitas buruh di Indonesia. Menurutnya pelatihan itu penting agar mereka tidak hanya sekadar menggunakan medsos tanpa mengetahui ilmu digitalnya.

“Bagaimana mereka memilih media sosial yang benar sesuai dengan demografi yang ada di Kabupaten Tegal. Sebagai contoh, usia baby boomers kan kelahiran tahun 60-an, itu masih yang menggunakan Facebook. Tapi ternyata yang banyak di medsos itu adalah gen Z. Gen z itu setelah milenial, banyak yang menggunakan media Instagram dan TikTok,” ungkapnya.

Toto berharap pelatihan serupa kembali digelar pendukung Ganjar Pranowo ini. Dengan pelatihan tersebut Toto juga berharap GBB makin menebarkan kebermanfaatan kepada masyarakat, khususnya kaum buruh.

“Semoga pelatihannya tidak hanya sampai di sini, jadi terus bertahap ke pelatihan-pelatihan berikutnya. Intinya yang terpenting bagaimana mencapai target GBB untuk mencerdaskan kaum buruh,” pungkasnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya