Putu DPR Sebut Sidang Umum AIPA ke-44 Momentum RI Jadi 'Paru-paru' Dunia

Wakil Ketua BKSAP DPR Putu Supadma
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Jakarta akan jadi tuan rumah Sidang Umum ke-44 General Assembly ASEAN Inter-Parliamentary Union (AIPA). Ada beberapa agenda yang akan dibahas dan didorong dalam forum tersebut.

KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Daftar Pilkada 2024

Ketua Desk Kerja Sama Regional Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana menyampaikan sidang AIPA bukan hanya sebagai episentrum pertumbuhan atau the epicentrum of growth.

“AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, dalam keterangannya,  Rabu, 26 Juli 2023.

Soroti Kenaikan Uang Kuliah Makin Mahal, DPR: Lonjakan Terlalu Besar, Harusnya Bertahap

Putu menceritakan dalam pertemuan KTT ASEAN di Nusa Tenggara Timur (NTT) atau tingkat eksekutif, isu ASEAN pada persoalan episentrum ekonomi. Namun, ia menyebut untuk level legislatif atau parlemen se-ASEAN menekankan pada aspek episentrum ekonomi yakni kesejahteraan, masyarakat, dan planet (lingkungan).

“Dalam aspek itu, peran dan visi parlemen sangat penting dan besar untuk tidak hentinya selalu mendorong pemerintah agar melakukan segala upaya tidak hanya bisnis as usual. Tapi, juga out of the box, melampaui daripada konsep-konsep biasa,” jelas Putu yang juga Wakil Ketua BKSAP DPR RI tersebut.

9 Calon Anggota Pansel Capim KPK, 5 dari Unsur Pemerintah dan 4 Masyarakat

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana.

Photo :
  • Istimewa

Maka itu, ia mengatakan Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta jadi momentum penting bagi RI sebagai 'paru-paru' dunia dan ASEAN. Upaya itu bisa dengan menagih komitmen negara maju terhadap pendanaan atasi perubahan iklim.

Pun, dia menjelaskan, pada 15th Conference of Parties (COP15) of the UNFCCC di Denmark 2009, negara maju berkomitmen tujuan kolektif memobilisasi 100 miliar dolar per tahun mulai 2020. Upaya itu untuk mengatasi aksi iklim bagi negara berkembang. Cara itu dengan aksi mitigasi terhadap perubahan iklim dan transparansi pelaksanaan.

"Ini memang belum kita mampu mewujudkan. Dan harapannya jika ini tuntutan Indonesia harapannya juga menjadi tuntutan kawasan ASEAN kepada negara-negara yang maju," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan kesejahteraan ini mesti mengimplementasikan konsep green ekonomi. Dengan demikian, mengetahui kawasan ASEAN siap menuju transisi hijau.

Lalu, ia menyebut masyarakat ASEAN nanti juga harus support secara inklusif dalam peningkatan ekonomi. Tujuannya, agar kegiatan ekonomi yang dilakukan harus berkelanjutan atau sustainable growth.

"Jangan sampai ada terjadi mungkin satu negara yang punya growth pertumbuhan yang tinggi; ASEAN lainnya, justru jomplang/rendah pertumbuhannya," jelas Putu.

Dia bilang, pengawalan terhadap green ekonomi penting di dalam satu negara maupun dalam kawasan ASEAN. Kata Putu, hal itu mesti dikawal secara bersama-sama melibatkan seluruh anggota ASEAN.

Dengan demikian, menurut Putu agar ketimpangan itu tidak sampai berlarut-larut. "Dan, kita di Parlemen/AIPA serta ASEAN wajib terus mengawal implementasi ekonomi hijau dan penanggulangan ketimpangannya," ujar Legislator asal Bali tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya