Pengakuan Pratikno Sering Deg-degan Urusi Listrik Istana Kepresidenan

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno mengaku was-was perihal urusan listrik di Istana Kepresidenan Jakarta. Maka dari itu, Pratikno meresmikan revitalisasi kelistrikan di Power House PLN Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 1 Agustus 2023.

Penyewaan Kendaraan Listrik Laris Manis, Total Aset TBS Energi Utama 2023 Naik 5,4 Persen

“Saya sebagai salah satu orang yang bertanggung jawab ngurusi istana, itu sering deg-degan, deg degan perihal listrik. Karena di Istana ini kita sering menerima tamu negara. Jadi bayangkan saja, kalau kita terima tamu negara tiba-tiba listriknya mati. Indonesia akan jadi headline di seluruh dunia,” kata Pratikno.

Selain itu, Prarikno mengatakan istana ini juga menjadi tempat dokumen-dokumen kenegaraan yang sangat sangat penting, serta karya-karya yang tidak bisa dinilai harga dan koleksinya. Makanya, Pratikno menyebut hal ini bukan hanya persoalan kelistrikan semata.

PLN IP Targetkan Perdagangan Karbon Naik 2 Kali Lipat dari 2,4 Juta Ton CO2 di 2023

“Jadi ini bukan masalah listrik, ini malahan banyak hal termasuk reputasi Indonesia di dunia internasional. Jadi kelihatannya masalah listrik, tapi ini sudah masalah yang sangat besar,” jelas dia.

Suasana di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, jelang Asian Games 2018.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Kementerian ESDM Ajak Masyarakat Konversi Motor BBM ke Listrik Gratis, Begini Caranya

Menurut dia, infrastruktur kelistrikan di Istana tidak pernah mengalami perbaikan signifikan selama 63 tahun. Oleh karena itu, Pratikno menyampaikan terima kasih kepada PLN dan BUMN yang telah membantu untuk merevitalisasi ini dengan teknologi baru. 

“Lebih aman, stabil, dan tentu saja juga lebih friendly terhadap lingkungan, lebih green, lebih hemat dan lain-lain. Jadi, saya kira ini menjadi model dimana nanti infrastruktur publik juga disiapkan dengan teknologi mutakhir untuk penyediaan kelistrikan, tentu saja adalah untuk Ibu Kota Nusantara,” ujarnya.

Tentu, ia menyebut ini bukan masalah listrik saja tapi penting juga perihal arsitekturnya. Jangan sampai, kata dia, membuat gardu listrik menyaingi Istana Merdeka dari sisi aspektural atau tinggi sampai puluhan meter.

“Dari sisi arsitektural, ini dipendam ke bawah begitu dan juga menjadi public space yang nyaman. Jadi tetap, ini saya seperti sulapan ada pohon-pohon besar yang ditanam di sini sekali lagi,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya