Berbagai Upaya PAN Entaskan Masalah Stunting

Ilustrasi stunting
Sumber :
  • Direktorat P2PTM Kemenkes

Banten - Partai Amanat Nasional (PAN) terus memberikan perhatian besar terhadap urgensi pengentasan stunting. PAN menguatkan program tersebut dengan menguatkan kegiatan program perbaikan gizi.

Kisah Sertu Onisius, Babinsa TNI AD yang Berhasil Atasi Stunting di Pulau Terluar Dekat Australia

Anggota DPR RI Fraksi PAN Dapil Banten III Muhammad Rizal mengatakan, PAN telah memberikan edukasi preventif mengatasi stunting di masyarakat. Pembenahan gizi dengan melawan stunting juga sebagai komitmen PAN meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

"PAN terus lakukan kegiatan sosialisasi dalam rangka mengedukasi masyarakat tentang soal gizi buruk pencegahan stunting," kata Rizal.

Diajak Jokowi Kunker ke Sultra, Qodari ungkap Tingginya Kepuasan Rakyat ke Presiden

Pengentasan stunting juga perlu diperhatikan dari hulu masalah, yakni komitmen pasangan muda saat memulai rumah tangga hingga mempunyai anak. Keluarga perlu memperhatikan asupan gizi dan melakukan pola hidup sehat agar tercipta kehidupan yang berkualitas produktif. 

Lebih lanjut, Rizal menambahkan PAN berupaya melakukan pencegahan stunting dengan berbagai program perbaikan gizi dan tindakan persuasif. Hal tersebut dilakukan agar tumbuh kembang generasi muda Indonesia bisa meraih hidup yang layak dan tentu ujungnya adalah sumber daya manusia yang berkualitas.

Kisah Dokter Hasto Galakkan Program KB ke Pelosok: Dibayar Pakai Nanas Hingga Singkong

"Untuk pencegahan stunting di mulai dari semenjak calon pengantin harus sudah disiapkan seperti memeriksa kesehatannya termasuk umurnya juga, lalu pada saat hamil harus di perhatikan juga, jadi benar-benar semuanya harus di perhatikan setiap prosesnya," terang Rizal.

Tambahan informasi, PAN melakukan kegiatan sosial ini didasari masalah gizi yang menjadi perhatian pemerintah kini masih cukup tinggi, mencapai 21,6 persen pada 2022. Angka tersebut melebihi ambang batas yang ditetapkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 20 persen, ini mengindikasikan bahwa stunting di Indonesia masih tergolong kronis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya