- Istimewa
Jombang – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberhentikan KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur (Jatim).
Mengutip laporan VIVA Jatim, pemberhentian Gus Salam merupakan keputusan rapat harian syuriah dan tanfidziyah PBNU.
Warga mengikuti pengajian dalam rangkaian Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di parkir timur Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa, 7 Februari 2023.
- ANTARA/Umarul Faruq
Hasil rapat tersebut tertuang dalam surat bernomor 831/PB.03/A.I.03.44/99/08/23 ditandatangani oleh Ketua PBNU, Abdullah Latopada dan Wasekjen PBNU, Faisal Saimina pada Selasa, 8 Agustus 2023.
Dalam surat tersebut dijelaskan pemberhentian Gus Salam terkait keterlibatannya dalam kelompok yang menggugat PBNU soal penunjukkan struktur kepengurusan PCNU Jombang.
“Bahwa di antara para penggugat terdapat pejabat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur atas nama Abd. Salam (atau KH Abdussalam Shohib) dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Mojoagung atas nama Sugianto,” bunyi surat itu pada poin pertama.
Atas keterlibatannya tersebut, Gus Salam telah dianggap melakukan pelanggaran hukum dan dinilai telah melanggar Pasal 71 ARTUN dan Pasal 6 Peraturan Perkumpulan NU Nomor 13 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pergantian Pengurus Antar Waktu dan Pelimpahan Fungsi Jabatan.
“PBNU memberhentikan pejabat pengurus yang dimaksud, sesuai peraturan yang berlaku pada perkumpulan Nahdlatul Ulama,” lanjut surat tersebut.
Saat dikonfirmasi, Pengasuh Ponpes Denanyar Jombang, Gus Salam mengaku sudah menerima salinan surat tersebut dalam bentuk PDF. Namun, hingga kini ia belum menerima surat resmi dari PBNU terkait keputusan pemberhentiannya dari Wakil Ketua PWNU Jatim.
Nahdlatul Ulama
- instagram @kaligrafiukiran
“Saya juga cuma nerima surat itu, tapi (surat) fisiknya belum tahu. Monggo bisa dikonfirmasi ke Sekretaris PWNU atau ke Sekjen PBNU. (Surat itu saya tahu dari) medsos dan WA-WA grup, kan, banyak,” kata Gus Salam, Selasa, 14 Agustus 2023.
Akibat belum menerima surat resmi dari PBNU, Gus Salam mengaku belum bisa menyikapi keputusan tersbeut.
“Saya belum isa berandai-andai kalau belum ada keputusna resmi, tapi apapun risikonya dari tindakan yang saya ambil, saya siap menerima risikonya,” ungkapnya.
