- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Majalah Tempo dan Mabes Polri sepakat berdamai terkait pemberitaan yang dinilai mendiskreditkan polisi. Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, menilai dengan perdamaian ini pihak Polri patut menerima penghargaan lebih.
"Polri sangat pantas mendapatkan penghargaan dari pers, karena Polri paling sering menyelesaikan permasalahan dengan pers melalui mekanisme pers," kata Bagir di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis 8 Juli 2010.
Perdamaian ini dilakukan dalam pertemuan di Dewan Pers. Hadir dalam pertemuan ini Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang dan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Wahyu Muriadi.
Menurut Bagir, cara mediasi ini adalah model yang seharusnya ditempuh jika ada perbedaan dengan institusi tertentu. "Dan harus dilakukan dengan mekanisme pers juga," ujarnya.
Menanggapi perdamaian itu, Juru Bicara Polri, Irjen Edward Aritonang, mengucapkan terima kasih kepada Dewan Pers yang sudah memfasilitasi perdamaian dengan Majalah Tempo. Edward berharap dengan perdamaian ini, kedua belah pihak dapat bersama-sama berpeeran dalam mengawal pembangunan.
"Mudah-mudahan ke depan Polri dan Tempo bisa sama-sama menyajikan informasi dalam rangka mengawal pembangunan," ujar Edward.
Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Wahyu Muriadi, menambahkan, pihaknya menyambut baik kepada upaya kepolisian yang mau menyelesaikan permasalahan melalui Dewan Pers. "Penyelesaian ini sudah tepat karena sesuai dengan Undang-Undang Pers," ujarnya.
Mediasi Majalah Tempo dan Polri ini menghasilkan empat butir perdamaian. Intinya, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan mekanisme sesuai dengan UU Pers.
Terbang ke Negara Asia Tenggara Lebih Hemat Pakai ASEAN Exploree Pass, Apa Itu?
Negera-negara tetangga, seperti Asia Tenggara kerap dipilih pelancong Indonesia jika ingin berlibur ke luar negeri. Selain dekat, traveling ke sana lebih terjangkau.
