Pangdam Mayjen Farid: Karapan Sapi akan Terus Bersinar Sebagai Permata dari Madura

Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf (tengah).
Sumber :
  • istimewa

Bangkalan - Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf ikut menyaksikan langsung sensasi perang bintang karapan sapi Piala Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Berlokasi di lapangan R.P. M. Noer Bangkalan, Madura, lomba balap sapi itu menyedot perhatian warga Bangkalan.

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

Mayjen Farid mengatakan karapan sapi sebagai petualangan yang menyuguhkan keceriaan. Jenderal asli Madura itu menyebut ada keunikan dari karapan sapi.

“Karapan sapi, konsep balap sapi unik ini menawarkan petualangan dan keceriaan yang luar biasa. Tiap momentum adegan tidak pernah gagal mengundang decak kagum dan gelak tawa," kata Farid, dalam keterangannya, Minggu, 3 September 2023.

Gandeng Sejumlah Kampus di Indonesia, Maxnovel Tumbuhkan Minat Baca Melalui Karya Fiksi

Dia menyebut karapan sapi sebagai eksperimen kesenian yang segar dan autentik kepada para penikmatnya. Bagi dia, karapan sapi bukan hanya sekadar balap sapi karen menyangkut pertunjukan budaya serta tradisi Madura.

Viral! Warung Kelontong di Spanyol Mirip di Indonesia, Netizen: Ini Mah Warung Madura

“Dari makanan khas hingga barang kerajinan lokal, dari tarian tradisional hingga pemilihan sapi betinq dengan penampilan terindah. Semuanya menjadi bagian integral dari Lomba Karapan Sapi Piala Panglima TNI ini,” tutur eks Wakil Inspektorat Jenderal (Wairjen) TNI tersebut.

Pun, dia menyebut, karapan sapi di Bangkalan sebagai destinasi wisata yang ditunggu-tunggu. Kata Farid, bukan hanya wisatawan domestik maupun mancanegara yang decak kagum melihat karapan sapi. 

Ia menyebut karapan sapi juga tak terlepas karena festival tersebut menghadirkan kekayaan budaya lokal yang dinikmati semua generasi.

“Keseruan karapan sapi di Bangkalan sangat terasa. Pertunjukan yang menggabungkan keindahan tradisi dan seru balap sapi ini akan terus bersinar sebagai permata dari Bangkalan, Madura," lanjut Farid. 

Bagi dia, karapan sapi memperlihatkan budaya lokal Indonesia bisa berdiri sejajar, bahkan bersinar di kancah internasional.

“Acara Lomba Karapan Sapi Piala Panglima TNI bukan hanya menjadi hiburan semata namun juga menjadi wadah pelestarian budaya dan kebersamaan antara masyarakat dan pemerintah,” ujar Farid.

Adapun Lomba Karapan Sapi Piala Panglima TNI ini diikuti 48 pasang sapi yang terlatih. Lomba balap sapi itu memanjakan mata para penonton dengan adegan-adegan memukau. Bahkan, para joki masih berusia ABG dari 9 sampai 13 tahun. Namun, para joki cilik itu memiliki keterampilan luar biasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya