Menabung, Proteksi, dan Investasi Semua Bisa Didapatkan dalam Satu Tabungan

Ilustrasi Investasi
Sumber :
  • vstory

VIVA – Sejumlah pihak dan lembaga keuangan terus menyuarakan bahwa tantangan terbesar di tahun 2023 ini, adalah soal tingginya faktor ketidakpastian akan situasi global yang bakal terjadi kedepannya. 
Bahkan, tidak sedikit yang menyebut probabilitas atau peluang terjadinya resesi ekonomi global di tahun 2023 itu juga meningkat. Adanya ketidakpastian ekonomi yang mengancam dunia pada tahun 2023 perlu diantisipasi secara bijak, cermat, dan kolaboratif.

BRI Raih Penghargaan Market Leader di Euromoney Trade Finance Award 2024

Beberapa langkah yang penting dilakukan untuk mengantisipasi masalah tersebut adalah dengan menyiapkan Tabungan, Proteksi (asuransi), dan Investasi (rekening berjangka). Ketiga hal tersebut pada dasarnya sangat penting untuk menjaga kondisi keuangan agar tak rentan kena masalah. Hanya saja, jika harus menyiapkan ketiganya sekaligus, kebanyakan orang mungkin akan kesulitan dalam mengatur pendapatannya.

Di samping itu, jika sampai salah mendahulukan pos keuangan yang harus diisi, dampaknya bisa sangat fatal bagi keuangan. Nah, agar tidak sampai salah langkah, simak penjelasan mengenai Menabung, Proteksi, dan Investasi berikut ini.

Jokowi Ajak Elon Musk Investasi di RI, Ini Ragam Sektor yang Ditawarkan

1. Tabungan

Jika keuangan diibaratkan sebagai rumah, Tabungan adalah fondasi yang bertugas untuk memastikannya tetap kokoh berdiri dalam situasi yang genting sekalipun. Karena memiliki rekening Tabungan, Anda akan tetap mampu mengatasi masalah keuangan yang muncul di waktu mendesak sekalipun.

MSIG Gandeng BJB Bidik Pasar Asuransi untuk Milenial, Pengembalian Premi Capai 100 Persen

Adanya rekening Tabungan ini mampu menjamin kebutuhan hidup Anda tetap terpenuhi walaupun tengah kehilangan penghasilan sekalipun. Sebagai contoh, pasca pandemi lalu, tidak sedikit orang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), maupun penjualan yang menipis pada bisnis sehingga tidak memiliki pemasukan untuk sementara waktu.

Dalam kondisi tersebut, Tabungan ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian hingga bisa mendapatkan pekerjaan baru atau geliat bisnis kembali berkembang. Di samping itu, pos keuangan ini juga berguna untuk mengantisipasi masalah keuangan mendesak yang harus bisa dipenuhi dengan segera.

Beberapa contoh masalah keuangan mendesak yang bisa diatasi dengan Tabungan adalah untuk membiayai tagihan Rumah Sakit, merenovasi rumah, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dibandingkan dengan asuransi atau investasi, Tabungan sepatutnya menjadi pos keuangan yang harus dipersiapkan pertama kali.

Terkait nominalnya sendiri bergantung dari jumlah tanggungan dan kebutuhan. Jika masih berstatus lajang dan tidak menanggung kebutuhan orang lain, jumlah tabungan yang terkumpul paling tidak setara 6 sampai 12 kali pengeluaran per bulan. Sementara untuk yang sudah berkeluarga, siapkan paling tidak 12 sampai 24 kali pengeluaran tiap bulan agar kondisi keuangan tetap stabil.

2. Proteksi (Asuransi)

Sama halnya dengan rekening induk, asuransi adalah produk keuangan yang bertugas untuk menjaga keuangan agar tidak rentan berantakan saat terkena masalah finansial. Karenanya, asuransi wajib dijadikan sebagai prioritas kedua yang harus disiapkan semua orang agar mendapatkan kondisi keuangan yang kondusif.

Pada umumnya, terdapat 2 jenis asuransi yang wajib dimiliki, yaitu asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Dengan asuransi kesehatan, Anda akan terjamin bisa mendapatkan pengobatan di Rumah Sakit ketika terkena penyakit, kecelakaan, dan lain sebagainya. Sementara asuransi jiwa mampu memberikan santunan terhadap pihak keluarga yang ditinggalkan ketika pemegang polis meninggal dunia atau mengalami cacat total permanen hingga tak mampu lagi bekerja.

Tentunya, ini beragam jenis asuransi lain yang penting untuk didapatkan tergantung dari kebutuhan, seperti, asuransi mobil, properti, dan sebagainya. Yang terpenting, prioritaskan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa baru jenis asuransi lainnya yang juga dibutuhkan. Untuk alokasi dana asuransi ini sendiri siapkan paling tidak 10 persen penghasilan tiap bulan agar kebutuhan lain yang tak kalah pentingnya tetap terpenuhi.

3. Investasi

Setelah saving dan proteksi terpenuhi, baru Anda boleh mengalokasikan sejumlah pendapatan untuk melakukan investasi. Melalui investasi, Anda berpeluang untuk bisa meningkatkan aset yang disimpan pada instrumen tertentu melebihi laju inflasi. Tidak hanya itu, investasi juga bisa digunakan untuk mempercepat proses mencapai target keuangan yang ingin diraih, baik dalam jangka pendek, menengah, atau jangka panjang.

Namun, perlu dipahami jika investasi juga memiliki risiko kerugian yang harus bisa diantisipasi. Caranya dengan menyesuaikan instrumen yang dipilih dengan profil risiko, jangka waktu investasi, tujuan, dan juga kondisi keuangan. Selain itu, pastikan untuk mendiversifikasi portofolio dengan membagi dana investasi ke sejumlah instrumen berbeda agar nilainya tak berisiko menurun drastis saat kondisi pasar saham tidak stabil.

Agar lebih aman, usahakan untuk memenuhi dulu rekening Tabungan hingga 50 persen dari target, baru mulai berinvestasi sembari mengumpulkan rekening Tabungan hingga 100 persen.

Saving, Proteksi, dan Investasi adalah kunci penting agar mampu mendapatkan kondisi keuangan yang sejahtera. Hanya saja, ada urutan prioritas yang harus diperhatikan agar stabilitas finansial bisa terwujud dengan lancar. Setelah membaca penjelasan di atas, Anda jadi lebih tahu kebutuhan mana yang harus diprioritaskan.

Namun ada kemudahan yang diberikan BRI dengan menawarkan banyak pilihan produk kepada nasabah untuk mempermudah kebutuhannya. Salah satu produk yang ditawarkan BRI tersebut adalah Simpedes BISA. Memiliki tiga fitur utama dalam satu tabungan, Simpedes BISA hadir dengan Tabungan, Investasi (Rekening berjangka dan DPLK), serta Proteksi (asuransi mikro AM-KKM, rumahku, dan kerusakan tempat usaha).

Ketiga fitur tersebut ada dalam satu kali pembukaan rekening sehingga memudahkan nasabah. Selain itu, pembukaan rekening Simpedes BISA juga dapat dilakukan secara digital via BRIMO, sehingga memudahkan nasabah tanpa perlu datang langsung ke Bank.

Syarat untuk menjadi nasabah Simpedes BISA sangat mudah, yaitu nasabah merupakan WNI berusia minimal 17 tahun. Diharapkan memiliki identitas diri berupa e-KTP dan NPWP serta email aktif.

Setoran awal minimal Rp 50 ribu, setoran tetap minimum untuk rekening berjangka dan DPLK mulai dari Rp 50 ribu serta bebas biaya admin. Tidak ada setoran mengendap, nasabah dapat ikut serta dalam undian Simpedes, rekening berjangka dapat ditambah sampai tiga akun dan difasilitasi dengan BRImo dan Kartu Debit BRI Simpedes.

Untuk cara buka Simpedes BISA secara online melalui BRImo, Anda cukup mengunduh aplikasi BRImo di PlayStore, AppStore, atau AppGallery secara gratis.

Yuk segera buka Simpedes BISA melalui BRImo dan wujudkan masa depan yang lebih baik!

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya