Yan Mandenas DPR Wanti-wanti soal Ancaman Bahaya Budaya Globalisasi

Anggota Komisi VIII DPR RI Yan Permenas Mandenas
Sumber :
  • DPR RI

Jayapura - Pendidikan keagamaan dinilai penting untuk menjaga nilai kebudayaan bangsa RI agar tetap sesuai jalurnya dan tak tergerus. Apalagi budaya globalisasai saat ini punya ancaman bahaya pengaruh yang kuat.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Demikian disampaikan Anggota Komisi VIII DPR RI, Yan Permenas Mandenas sebagai pembicara dalam acara 'Pemantauan dan Pendampingan Program Pendidikan Islam Tahun 2023' di Kota Jayapura, Papua, Sabtu, kemarin.

Yan Mandenas diundang sebagai narasumber dengan memberikan materi terkait kebijakan program pendidikan keagamaan. Dia mengaku hal itu sebagai salah satu momen yang baik dirinya selaku anggota dewan hadir di kegiatan tersebut.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

"Untuk menyampaikan pokok kebijakan secara garis besar dalam mendorong pendidikan agama, termasuk yayasan keagamaan menjadi garda terdepan pendidikan,” kata Yan Mandenas, dalam keterangannya dikutip pada Minggu, 26 November 2023.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Yan Permenas Mandenas (dua dari kiri).

Photo :
  • istimewa
Harga Gula Meroket, Ini Kata Kadis Perindag ESDM Sumut

Dia menuturkan, pentingnya program pendidikan keagamaan karena punya peran sebagai ujung tombak mencerdaskan anak bangsa. Kata dia, dengan pendidikan agama yang kuat maka generasi bangsa sejak dini bisa memproteksi agar tak mudah terpengaruh budaya globalisasi.

Dia bilang, ancaman budaya globalisasi itu bila tak difilter maka dikhawatirkan bisa mengancam sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia.

Yan juga menyinggung pendidikan keagamaan juga tak lepas dari peran penting tenaga pendidik dan para guru. “Para guru di sekolah yayasan agama tak hanya mengasah kemampuan akademik peserta didik. Tapi, juga melatih mental dan wawasan kebangsaannya," jelas politikus Gerindra tersebut.

Pun, dia menyampaikan karena tujuan akhir dari hal tersebut melahirkan pemimpin bangsa yang cerdas. Menurut dia, pemimpin yang bukan hanya dari kemampuan akademis, tapi juga punya wawasan yang luas.

Selain itu, menurutnya pemimpin yang punya moralitas baik serta memiliki etika. Dengan demikian, hal itu bisa jadi acuan karena budaya masyarakat Indonesia yang mesti ditanamkan dari waktu ke waktu.

"Kita merupakan masyarakat yang berbudaya, masyarakat yang punya moral, sehingga kita bisa bangun bangsa dengan penuh kebersamaan," lanjut Anggota DPR dari daerah pemilihan Papua itu.

"Saling menghargai satu dengan yang lain sehingga toleransi yang telah berjalan selama ini, terus dapat kita jaga dan tumbuh kembangkan," ujarnya.

Menurut Mandenas, dengan perkembangan zaman, terdapat ancaman budaya luar yang bisa mempengaruhi budaya masyarakat di Tanah Air. “Oleh sebab itu, jikalau pendidikan keagamaan tidak dikedepankan, maka  dikhawatirkan nilai-nilai kebudayaan bangsa Indonesia juga dapat ikut tergerus," tutur Mandenas.

Dia menuturkan, pendidikan agama juga bisa memupuk masyarakat Indonesia dari sisi kehidupan sosial budaya yang sudah ada sejak lama. Dengan demikian, kata dia, hal itu penting untuk terus harus diperhatikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya