- VIVA/Cahyo Edi
Jakarta – Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly menyerahkan penuh pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai nasib Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej di kabinet.
Hal itu disampaikan Yasonna menanggapi permintaan sejumlah pihak agar Eddy Hiariej sebaiknya mundur dari jabatannya menyusul status dirinya yang kini tersangka suap dan gratifikasi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Itu kan terserah presiden saja," kata Yasonna ditanyai awak media di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 299 November 2023.
Menkumham Yasonna Laoly
- Andrew Tito/VIVA.
Lebih jauh, Yasonna juga menyerahkan masalah penegakan hukum Eddy kepada KPK. Kendati begitu, Yasonna kembali mengingatkan asas praduga tidak bersalah.
"Ya kan kita kan secara penegakan hukum itu kan terserah. Jalan sesuai dengan ketentuan hukum oleh KPK. Tetapi kan saya sampaikan asas praduga. Ini kan prinsip hukum. Itu saja," kata Yasonna.
Politikus PDIP itu juga mengakui Eddy pernah berkomunikasi dengannya terkait kasus yang menjeratnya itu. Namjn Yasonna enggan merincikan obrolannya dengan Eddy.
"Hanya melaporkan kejadiannya," imbuhnya.
Wamenkumham Eddy Hiariej
- VIVA
Diketahui, KPK pada pekan ini juga berencana memanggil Eddy dalam kapasitas sebagai tersangka. Namun belum diketahui apakah ia langsung ditahan atau tidak.
Gugatan Praperadilan Eks Karutan Ditolak, KPK: Dari Awal Kami Sangat Yakin
Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menolak gugatan praperadilan yang diajukan eks Kepala Rutan (Karutan) cabang KPK Achmad Fauzi terkait status tersangkanya.
