Latihan Gabungan Antiteror

TNI-Polri Libatkan 7.000 Personel

VIVAnews - Latihan gabungan antiteror TNI-Polri melibatkan hampir 7.000 personel TNI dan Kepolisian. Dalam latihan antisipasi teroris ini, TNI dan Polri membagi pasukan menjadi dua fokus latihan.

"Latihan gabungan untuk menghadapi ancaman teroris ini dibagi menjadi dua, gladi posko dan gladi lapangan. Gladi tanpa pasukan melibatkan 357 personel TNI-Polri. Sedangkan, gladi lapangan melibatkan 6.594 personel TNI-Polri," ujar Kepala Badan Pembinaan Keamanan Markas Besar Polri, Komisaris Jenderal Iman Haryatna.

Laporan itu disampaikan Iman kepada Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri dalam upacara pembukaan latihan gabungan antiteror TNI-Polri di lapangan Bhayangkara, Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 19 Desember 2008.

"Latihan gabungan untuk gladi lapangan ini diikuti enam Polda dan lima Kodam," kata Iman. Wilayah yang menjadi simulasi antiteror ini adalah Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Kepulauan Riau. "Latihan antisipasi teror akan dimulai pada 21 Desember 2008," ujar Iman.

Tampak hadir beberapa pejabat tinggi negara dalam pembukaan ini. Mereka yang hadir antara lain, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Widodo AS, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Gubernur DKI Fauzi Bowo, dan Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Trimedya Panjaitan. Tampak hadir pula para perwakilan duta besar negara asing untuk Indonesia.

3 Fakta Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang Dua Kowad Pertama di Indonesia
Tangkapan layar siswi korban perundungan

Siswi SMP Jadi Korban Perundungan, Sekolah Angkat Bicara

Siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor menjadi korban perundungan. Informasi yang beredar korban adalah K siswi kelas VII SMP Al Basyariah, Kecamatan Boj

img_title
VIVA.co.id
18 Mei 2024