Kronologi Versi KSAD Maruli, Relawan Ganjar 8 Kali Bolak-balik Pakai Knalpot Brong dan Mabuk-Mabukan

VIVA Militer: KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak
Sumber :
  • Istimewa/Viva Militer

Jakarta – Beberapa waktu lalu dunia politik Tanah Air sempat dihebohkan dengan pengakuan bahwa ada relawan salah satu capres yang mengaku jadi korban penganiayaan anggota TNI AD. Kini, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak pun buka suara. 

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa Katolik di Tangsel Dinilai Tak Mencerminkan Ajaran Islam

Maruli mengatakan bahwa hal tersebut adalah bentuk aksi dan reaksi. Maruli membantah bahwa penganiayaan tersebut telah direncanakan, melainkan terjadi secara spontan karena korban sudah mengganggu ketenangan para prajurit TNI di Markas Raider. 

"Ada aksi, ada reaksi ya, jadi kan disebutkan mengarahnya kayaknya ada rencana pencegatan, masukin ke dalam asrama, ini kan cara berpikirnya, mana sempat-sempat orang ngeliat dengar suara bising tiba-tiba lari dicegat," kata Maruli dalam program Rosi Kompas TV. 

Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan Ballpress di Jalur Tikus Perbatasan Indonesia-Malaysia

Pelantikan KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

Photo :
  • Biro Setpres

Maruli Simanjuntak mengatakan bahwa sebelum penganiayaan terjadi, kesembilan motor relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD itu sudah 8 kali melintas di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh dengan memakai knalpot motor bersuara bising. 

Mabes TNI Mulai Bahas Strategi dan Taktik Pengamanan Tamu Negara Peserta KTT WWF Bali

"Coba analisa kejadian itu jangan hanya berdasarkan video pendek saja yang durasinya beberapa detik itu, lalu langsung mengambil kesimpulan. Itu terjadinya jam 11.19 WIB,” kata Maruli Simanjuntak di depan Rosiana Silalahi. 

“Mereka sudah berputar-putar sejak pukul 09.00 WIB. Kalau kita lihat di video itu, mereka sudah pulang pergi delapan kali di depan batalyon. Mereka sudah berulang kali diingatkan. Sekian persen dari mereka itu mabuk," lanjut jenderal TNI bintang empat tersebut. 

Menurut Maruli Simanjuntak, para prajurit tersebut merasa emosi terhadap para relawan yang sudah mengganggu. Padahal, ketika itu prajurit TNI sedang bermain voli. Seketika mereka tersulut emosi dan akhirnya main hakim sendiri. 

VIVA Militer: KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

Photo :
  • Istimewa/Viva Militer

"Kalau jalanan itu kan nantang namanya. Coba dia berani enggak ke kampung saya lewat begitu? 10 motor datang ke kampung saya lewat begitu, grang gung grang gung, ya mungkin dibakar motornya, itu kan sudah terjadi di mana-mana," kata dia.

Maruli juga menegaskan bahwa kesalahan tak sepenuhnya ditujukan kepada TNI AD. Sebab, ia mendapatkan laporan bahwa relawan Ganjar-Mahfud dalam kondisi minum alkohol alias mabuk-mabukan dan masih tetap mengemudikan kendaraan bermotor. 

“Dia kan kondisi mabuk, tanyakan saja sama orang rumah sakit. Ya kalau pakai batu, masak seminggu sembuh. Pasti hancur kalau pakai batu. Itu akan terungkap di sidang. Dia punya pembelaan, nanti kita juga ada pembelaan. Jangan dihiperbolakan,” paparnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya