Korban Pelecehan Seks Rektor UP Masih Banyak tapi Tak Berani Lapor, Menurut Pengacara

Kuasa hukum korban pelecehan seksual Rektor UP non aktif, Amanda Manthovani
Sumber :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

Jakarta – Korban pelecehan seksual yang dilakukan Rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP) Prof. Edie Toet Hendratno (ETH) diduga tidak hanya dua orang tetapi masih banyak meski mereka tidak berani bicara dan melapor.

Jasad Ibu dan Dua Anak Korban Longsor di Garut Ditemukan

“Sudah pernah ada yang menghubungi saya terkait pelecehan yang dilakukan oleh Rektor. Para korban yang selama ini diam mulai tergerak bicara akibat laporan RZ dan DF," kata Amanda Manthovani, kuasa hukum korban RZ, Sabtu, 9 Maret 2024.

Dia memahami kondisi tersebut karena memang tidak mudah bagi korban untuk berani bicara dan melapor. Sama seperti yang dialami RZ dan DF pun baru berani melapor setelah setahun terjadi.

Remaja di Jaksel Sempat Open BO Sebelum Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel

Ilustrasi pelecehan seksual

Photo :
  • Poverty Action Lab

Amanda menuturkan, seseorang yang mengalami pelecehan seksual berada dalam situasi sulit dan sampai trauma sehingga tidak mudah bagi korban untuk langsung bicara dan membuat laporan.

Ibu dan Dua Anak Tertimbun Longsor di Garut, Petugas Kesulitan Lakukan Evakuasi

“Masyarakat harus paham bahwa tiap orang yang dilecehkan mempunyai sikap berbeda. Mereka harus menangani traumatis dulu,” katanya.

Dia menduga ada banyak korban lain yang mengalami pelecehan seperti RZ dan DF. Namun dia tidak tahu persis jumlahnya. "Diduga lebih dari tiga atau empat,” ujarnya.

Amanda mengapresiasi pihak-pihak yang berani mengungkap perilaku buruk ETH terkait pelecehan seksual. Seperti yang diungkapkan dalam media bahwa ada mantan karyawan ETH yang membenarkan kalau ETH sering melakukan tindakan tersebut pada karyawati yang merupakan bawahannya.

Ilustrasi kekerasan seksual.

Photo :
  • Pexels

“Yang membuat statement tersebut pasti sudah sangat paham mantan rektor ini seperti apa selama ini. Saya apresiasi yang membuat statemen,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya