Sentil Henry Yosodiningrat, Haidar Alwi: Setop Ujaran Kebencian ke Jokowi

Henry Yosodiningrat.
Sumber :
  • Facebook.

Jakarta – Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi meminta pihak-pihak yang kalah dalam pemilu untuk berhenti menyalahkan Jokowi. Dia meminat semua pihak berhenti menyebarkan fitnah, berita bohong dan ujaran kebencian.

Hal itu disampaikannya menanggapi pernyataan Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat dalam video yang diunggah akun YouTube Akbar Faizal. Dalam video tersebut, Henry Yosodiningrat menyebut Jokowi sebagai pengkhianat dan penjahat demokrasi yang telah merancang dan melakukan kejahatan sistemik dalam pemilu.

"Stop menyalahkan, memfitnah, menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian terhadap Jokowi karena kekalahan jagoan anda dalam Pilpres. Dewasalah dalam berpolitik, sportif, jangan cengeng dan baperan," kata R Haidar Alwi, dalam keterangan yang diterima, Selasa, 12 Maret 2024.

Habib Haidar Alwi Shahab

Photo :
  • Istimewa

Ia melihat kejatuhan PDI Perjuangan dalam pemilu 2024 diakibatkan oleh kesombongannya sendiri. Bahkan, sejumlah pengamat maupun analis politik telah mengingatkan dan memprediksinya dari jauh-jauh hari. 

Kesombongan itu pun masih terlihat dalam pernyataan-pernyataan Henry tentang Jokowi dalam video YouTube tersebut. Sifat sombong dinilai menggerus suara PDIP.

"Sudah kalah masih sombong. Sombong itu sifatnya iblis. Jika dulu iblis diusir dari surga karena kesombongannya, sekarang PDIP juga harus siap-siap angkat kaki dari kekuasaan karena kalah Pilpres akibat kesombongannya itu," kata Haidar Alwi.

Alih-alih menuai simpati, menurutnya sikap-sikap seperti itu justru hanya membuat publik semakin antipati. Sebab, PDI Perjuangan terkesan menyimpan dendam membara terhadap Jokowi yang pada akhirnya akan merugikan dirinya sendiri.

Ganjar Tegaskan Jadi Oposisi Mewakili Pribadi: Kalau Partai Akan Memutuskan Saat Rakernas

"Jangan-jangan hak angket yang diusulkan PDIP tujuan sebenarnya bukan untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu, melainkan sarana pelampiasan dendam terhadap Jokowi. Kalau begitu, kasihan sekali partai-partai yang mendukung hak angket dijadikan alat pelampiasan dendam PDIP," pungkas Haidar Alwi

Pengacara Henry Yosodiningrat di gedung Bareskrim, Jakarta

Photo :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris
Prabowo Mau Buat Presidential Club, Ganjar: Bagus-bagus Aja

Sebelumnya, Haidar Alwi juga mengecam pernyataan Henry mengenai dugaan ketidaknetralan Polri dalam pemilu 2024. Pernyataan itu terdapat dalam video yang diunggah akun YouTube Kanal Anak Bangsa milik Rudi S Kamri beberapa hari menjelang pemilu. 

Dalam video disebutkan Kapolri mengerahkan fungsi Binmas sebagai instrumen pemenangan pemilu untuk Paslon Prabowo-Gibran.

Ganjar Tegaskan Siap jadi Oposisi: Bisa Buat Banyak, Bantu Kawan Maju Pilkada
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.

9 Calon Anggota Pansel Capim KPK, 5 dari Unsur Pemerintah dan 4 Masyarakat

Presiden Jokowi saat ini tengah menggodok nama-nama calon anggota panitia seleksi (pansel) calon pimpinan KPK.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024