- Fajar Sodiq/VIVAnews
VIVAnews - Penangkapan Abu Bakar Ba'asyir sangat disayangkan oleh keluarganya. Putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdurrochim Ba'asyir menegaskan bahwa sampai sekarang keluarga tidak tahu alasan penangkapan ini.
"Selama ini ayah juga tidak terlibat jaringan teroris dan bukan termasuk DPO [daftar pencarian orang]," kata Abdurrochim di Pondok Pesantren Ngruki, Sukoharjo, Solo, Senin 9 Agustus 2010.
Sampai saat ini pihak keluarga belum menerima surat pemberitahuan dari Polri. Dan, "Ini sangat merugikan keluarga, karena muncul fitnah-fitnah terkait penangkapan ini," tambah dia.
Di tengah konferensi pers, suara Abdurrochim tiba-tiba serak ketika menceritakan kondisi kedua orang tuanya.
"Ayah punya sakit mag, tiga-empat hari lalu, ayah merasakan sakit mag, tapi beliau bilang ini cuman kelelahan saja," tambah dia.
Suaranya makin tercekat ketika menceritakan kondisi sang ibu, Aisyah Baraja yang ikut ditangkap. Kata Abdurrochim Aisyah menderita sakit gula.
"Kenapa umi (ibu) saya juga ditangkap, padahal tidak salah," kata Abdurrochim, dengan suara sesenggukan.
Usai mengelap air mata dan menarik nafas panjang ia melanjutkan, Aisyah ikut ke Bandung bersama Ba'asyir karena ingin bertemu keluarga di kota kembang itu.
"Umi tak biasa perjalanan jauh. Usai perjalanan jauh, umi
biasanya kecapekan dan istirahat agak lama," tambah dia.
Abdurrochim minta ibunya dibebaskan.
Diungkapkan Abdurrochim, pasca berita penangkapan diketahui, muncul berbagai reaksi anggota Jama'ah Anshorut Tauhid (JAT) -- di mana Abubakar Ba'asyir menjadi amirnya, melalui SMS dan telepon.
Menjawab sejumlah telepon dan SMS itu, kata Abdurrochim. "Kami minta jangan sampai terjadi kontra produktif, mencoba untuk bersabar terlebih dahulu."
Laporan: Fajar Sodiq| Solo
Prabowo: Gus Dur Dukung Saya dari Langit
Presiden terpilih Prabowo Subianto mengaku mendapatkan endorse atau dukungan dari banyak presiden Indonesia sebelumnya, termasuk Gus Dur, dalam Pemilu Presiden 2024.
