Aisyah dan Nazwa, Kakak Adik Korban Kecelakaan Tol Cikampek Hendak Ziarah ke Makam Ayahnya
- VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)
Bogor – Di antara 12 korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Cikampek atau Jakarta-Cikampek atau Japek, pada Senin 8 April 2024 adalah warga Perumahan Rumah Sakit PMI Blok C1/ 15 RT 003 RW 11, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Mereka adalah kakak beradik, Aisyah Hasna Humairah, Nazwa Ghefira beserta bibinya Eva Daniawati.
Dari keterangan yang beredar di media sosial yang menyertakan dua foto korban, keduanya merupakan siswa sekolah SMA dan SMP IT Insantama.
Keluarga Besar SIT Insantama Bogor turut berduka atas wafatnya:
Aisya Hasna Humaira
Siswa Kelas 12-4 SMAIT Insantama Bogor
dan Najwa Ghefira Alumni Angkatan 9 SMAIT Insantama Bogor.
Semoga Allah SWT mengampuni dan menerima amal shalihnya, dan menempatkannya dalam surga-Nya. Semoga Allah SWT kuatkan kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan. Aamiin..
Dari keterangan diperoleh VIVA dari kediaman korban, mereka berangkat menuju Kuningan untuk ziarah ke makam ayahnya, di kampung nenek.
"Yang berangkat Aisyah sama Nazwa, satu lagi adik kandung ibu mereka Ibu Cici (Eva Daniawati, dari keterangan identitas di lokasi)," kata Hilam salah satu tetangga korban.
Hilman mengatakan, dari informasi keluarga, mereka menuju makam ayahnya di Kuningan.
"Mau ke makam bapaknya, di makaminnya di Kuningan, tinggalnya di sini juga, tapi tahu mereka berangkatnya tadi siang Ibu Cici (ibu Aisyah dan Nazwa) ketemu di sini rumah saya ketemu ibu saya, ada tim perawat menghubungi ke ibu saya langsung ke Ibu Cici, ini komplek rumah sakit PMI," jelasnya.
Semenjak ditinggak meninggal ayahnya, Aisyah dan Nazwa tinggal di perumahan Cilebut Residen 2 yang tak jauh dari Perumahan RS PMI.
Salah satu security kompleks, Andi menuturkan, Aisyah dan Nazwa tinggal di rumah ini bersama ibu dan almarhum ayahnya. Ayahnya, Bowo meninggal 4 bulan lalu dan dimakamkan di Kuningan.
"Saya kenal sama anak-anaknya, dengar mau ziarah ke makam ayahnya di kuningan, kalau anak-anaknya lebih sering di sini semenjak almarhum meninggal, awalnya di rumah di Perumahan PMI, nama ayahnya almarhum Pak Ari Wibowo tapi kita kenalnya Pak Bowo," kata Andi.