Menag Sebut Sidang Isbat Ruang Dialog Umat Islam karena Menyangkut Banyak Pihak

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (ketiga dari kanan) dalam konferensi pers sidang isbat penentuan Idul Fitri 1445 H di kantor Kemenag, Jakarta, Selasa, 9 April 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari

Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut bahwa sidang isbat penentuan Idul Fitri menjadi bentuk ikhtiar dan ruang dialog bagi umat Islam untuk saling bertukar pikiran.

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

"Sidang isbat ini sarana untuk bermusyawarah sekaligus menjadi titik temu bagi umat jika ada perbedaan-perbedaan dalam penentuan tanda-tanda Idul Fitri, juga bentuk ikhtiar agar umat Islam memiliki ruang dialog dan bertukar pikiran dalam menentukan kapan mulai melaksanakan ibadah dan berhari raya," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 9 April 2024.

Ia menjelaskan penentuan awal bulan Qomariyah atau sistem penanggalan yang berdasarkan peredaran Bulan dalam Islam, merupakan ranah ijtihad, yang membutuhkan paling tidak tiga disiplin ilmu sekaligus, yaitu ilmu falak atau yang dikenal dengan ilmu astronomi, ilmu ijtihad atau menggunakan akal, pikiran, dan fisik, serta ilmu fiqih atau berdasarkan hukum dan dalil-dalil.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Pemantauan Hilal Untuk Menentukan Awal Puasa Ramadhan. (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dalam menentukan awal bulan Qomariyah, ia juga menjelaskan bahwa Kemenag selalu menggunakan dua metode yang tidak bisa dinegasikan satu sama lain, yakni hisab yang sifatnya informatif dan rukyat yang sifatnya konfirmatif.

Ninja Xpress: Pengiriman Paket Melonjak 20 Persen saat Ramadhan 2024

"Idul Fitri menyangkut keputusan banyak pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat pada umumnya, maka keterlibatan pemerintah menjadi mutlak diperlukan," ujar dia.

Kemenag telah menetapkan 1 Syawal 1445 H atau Idul Fitri tahun ini jatuh pada Rabu (10/4).

Hal tersebut ditentukan berdasarkan ketinggian hilal yang berkisar antara 4 derajat 52,7 menit hingga 7 derajat 37,8 menit dan elongasi berkisar antara 8 derajat 23,68 hingga 10 derajat 12,94 menit.

Sidang Isbat Penetapan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H

Photo :
  • VIVA/Zendy Pradana

Menurut kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), angka tersebut telah memenuhi kriteria visibilitas hilal atau imkanu rukyat dengan tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.

Sidang isbat digelar Kamis, sejak pukul 17.00 WIB hingga ditutup dengan penetapan 1 Syawal/Idul Fitri. Kegiatan diawali paparan secara terbuka mengenai posisi bulan sabit baru (hilal) berdasarkan data astronomi oleh Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya.

"Ijtimak (posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari dalam satu bujur astronomis) sudah terjadi pada tadi dini hari tadi, pukul 01.20.47 WIB, bahkan yang menarik, ijtimak sudah terjadi pada Senin (8/4), pukul 18.20.47 waktu dunia atau universal time (UT)," katanya.

Kemenag juga telah melaksanakan rukyatulhilal di 127 tempat di Indonesia. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya