Jemaah Salat Id di Bantul Bubar Dipicu Khatib Ceramah Pemilu Curang, Begini Respons Kemenag
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
Sleman – Pihak Kementerian Agama (Kemenag) menanggapi perihal viralnya video jemaah salat Idul Fitri yang membubarkkan diri karena dipicu ceramah khatib. Dalam video viral itu, khatib menyampaikan khutbah ceramahnya yang menyinggung dugaan kecuranga Pemilu 2024.
Video viral itu salah satunya diunggah akun X @merapi_uncover. Akun tersebut mengunggah dua video berisikan jemaah yang ramai-ramai meninggalkan lokasi salat Id. Lalu, video lainnya terkait bunyi ceramah khatib soal dugaan pemilu curang. Peristiwa sebagian jemaah bubar itu terjadi di lokasi salat Id, Lapangan Tamanan, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu, 10 April 2024.
Menanggapi itu, Kepala Kemenag Bantul Ahmad Shidqi beri penjelasan bahwa pihaknya sudah dapat laporan. Ahmad juga sudah minta konfirmasi dari ketua penyelenggara salat Id di Lapangan Tamanan tersebut.
Dia mengatakan yang bertindak sebagai khatib dalam video viral itu adalah seorang akademisi dosen Universitas Ahmad Dahlan bernama Untung Cahyono.
"Saya sudah menghubungi Ketua PHBI penyelenggara salat Id di Lapangan Tamanan. Khatib adalah Untung Cahyono. Akademisi atau dosen UAD (Universitas Ahmad Dahlan)," kata Ahmad pada wartawan, Jumat, 12 April 2024.
Ahmad menjelaskan sebelum penyelenggaraan Salat Id Fitri 1445 H, pihak PHBI sudah menyampaikan pada khatib agar tak membahas materi terkait isu politik saat berkhutbah. Namun, tampaknya imbauan dari PHBI tersebut tak dilakukan oleh khatib yang bersangkutan sehingga memicu kegaduhan.
Dia pun tak menafikan laporan saat khatib menyampaikan ceramah ada sebagian jemaah yang memilih meninggalkan lokasi salat Id. Ia memperkirakan jemaah yang meninggalkan lokasi shalat Id sekitar seperempat dari total jemaah.
"Betul, di tengah khutbah. Sebagian jemaah meninggalkan lapangan. Perkiraan sekitar 25 persen jemaah yang meninggalkan lapangan," jelas Ahmad.
Lebih lanjut, dia menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut. Ahmad mengungkapkan pihaknya sudah buat pengumuman dan sosialisasi tentang panduan Salat Idul Fitri 1445 H.
Dijelaskan Ahmad, dalam panduan itu berpedoman surat edaran Menteri Agama atau Menag. Ahmad berujar salah satu panduan surat edaran dari Menag itu berisikan materi yang disampaikan saat ceramah.
"Beberapa hari sebelum hari raya, kami sudah membuat sosialisasi ke masyarakat terkait panduan penyelenggaraan hari Raya Idul Fitri 1445 H. Ini sebagai tindaklanjut SE Menag nomor 1 tahun 2024," ujar Ahmad.
Dia menekankan salah satu dari lima poin mengimbau agar khatib tak menyampaikan materi khutbah salat Id yang menyinggung isu politik.
"Dalam panduan tersebut ada 5 poin terkait imbauan materi khutbah Salat Idul Fitri. Memang isi khutbah itu tidak mengindahkan imbauan materi khutbah Idul Fitri seperti yang tertuang dalam SE Menag," tutur Ahmad.