"Bagaimana Kalau Merah Putih yang Dibakar"

Menkopolhukam Djoko Suyanto kunjungi Hasan Tiro
Sumber :

VIVAnews - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkoolhukam) Djoko Suyanto menyayangkan aksi pembakaran dan pelemparan kotoran ke kantor Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Seharusnya, masyarakat Indonesia bisa menahan diri. "Ruang dan waktu senantiasa kita berikan untuk menunjukan aspirasinya, tapi tetap harus berdampingan dengan kapatutan dan aturan yang berlaku dong," kata Djoko Suyanto di Istana Kepresidenan, Selasa 31 Agustus 2010.

Karena itu, kata Djoko, tidak seharusnya aksi pembakaran bendera dan pelemparan kotoran terjadi. "Pertanyaannya, kalau bendera kita di Malaysia dibakar, kantor kedutaan kita dilempari kotoran, kita terima nggak?" tanya Djoko menjawab pertanyaan wartawan menyikapi sejumlah aksi protes terhadap Malaysia.

Sebabnya, Djoko mengembalikan persoalan itu kepada masyarakat Indonesia. Walaupun, pemerintah Indonesia tidak melarang demokrasi. Asal sesuai dengan kepatutan dan aturan.

"Itu yang harus dipenuhi, kalau bertindak anarkis, merusak, siapapun dan apapun bentuknya tidak dibenarkan," urai Djoko.

Aksi pelemparan kotoran yang dilakukan ormas adalah bentuk protes terhadap penahanan tiga petugas KKP yang ditahan Malaysia.

Malaysia pun mengecam aksi ormas Indonesia yang dinilai telah melukai rakyat Malaysia. "Malaysia adalah bangsa yang penyabar. Harus ada tindakan untuk memastikan bahwa demonstrasi bisa dikendalikan sebelum bangsa Malaysia kehilangan kesabaran," kata Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman, dalam pernyataan yang dikutip laman harian The New Straits Times, Rabu kemarin.

Ini merupakan pernyataan paling keras yang dilontarkan pejabat Malaysia terkait dengan rangkaian demonstrasi yang dilakukan di Jakarta sejak awal pekan ini. (umi)

Bernard Hill Aktor Lord of the Rings dan Titanic Tutup Usia di Usia 79 Tahun
Toko sepatu Bata

Perjalanan Sepatu Bata, Merek Sepatu Terkemuka yang Kini Menutup Pabrik di Purwakarta

Sepatu Bata pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 193 dan bekerja sama dengan Netherlandsch-Indisch atau NV yang merupakan importir sepatu di Tanjung Priok.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024