Kereta Celaka Dipicu Aksi Supporter Bola?

Dua pekerja memoles bagian luar gerbong kereta Gaya Baru di Manggarai, Jakarta.
Sumber :
  • Antara/Widodo S

VIVAnews -- Direktur Jenderal Perkeretaapian, Tundjung Inderawan menyesalkan aksi lempar batu oleh sejumlah warga di Stasiun Purwosari, Solo.

Menurut dia, aksi lempar itu ikut jadi penyebab kecelakaan kereta pada  Sabtu 2 Oktober 2010, sekitar pukul 02.39 lalu.

Dalam kecelakaan itu seorang meninggal dunia, empat luka-luka dan badan kereta rusak.

"Di Purwosari rangkaian KA 34 Bima menabrak rangkaian terakhir KA 144 Gaya Baru Malam Selatan yang belum masuk sempurna di Spoor 1, karena pada saat yang bersamaan terdapat massa yang melempar batu untuk menyerang supporter sepakbola Persib dalam perjalanan ke Bandung," kata Tundjung, Senin 4 Oktober 2010.

"Oknum masyarakat yang melempari kereta ini sangat disayangkan mempengaruhi psikologis petugas PT KA dalam memasukkan rangkaian kereta," katanya.

Menurutnya, kejadian tabrakan ini sebetulnya lebih peristiwa serempetan karena kereta tidak keluar jalur, bukan karena kereta anjlok.

"Gerbong pertama Kereta Api Bima penyok di sisi kanan, penanganan satu meninggal dunia diserahkan pada keluarganya sudah dimakamkan," tambah dia.

Sementara, tiga orang masih dirawat di RS KSih Ibu Solo. Sementara satu korban luka sudah kembali ke rumah.

Hal senada sebelumnya disampaikan Kepala Daerah Operasi Yogyakarta PT Kereta Api, Noor Hamidi.

Kata dia, rambu lalu lintas yang tidak terbaca masinis KA Bima yang akan mendahului Gaya Baru. Masinis tidak melihat karena tertutup oleh ratusan suporter bola Solo yang tengah menghadang rombongan bobotoh Persib Bandung.

Bobotoh persib dijadwalkan melewati Solo untuk mendukung tim kesayangannya yang bermain di Surabaya. Massa yang berkumpul itu akan melempari kereta yang membawa suporter.

"Karena ada ratusan massa, konsentrasi petugas operator dan masinis menjadi terganggu,” ujar dia. "Stasiun saat itu benar-benar tegang."

Petugas kereta api pun menjadi bingung, sehingga ketika KA Gaya Baru masuk di perlintasan pemberhentian stasiun, petugas tidak mengetahui jika rangkaian paling belakang belum sempurna di pemberhentian jalur 1. "Langsung datang KA Bima, dan menyambar ekor Gaya Baru," katanya.

Sudah Dekati Menantu Namun Masih Berjarak, Apa yang Perlu Dilakuan Ibu Mertua, Ini Kata Mamah Dedeh
Proses evakuasi kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang

Pengakuan Mengejutkan Sopir Bus Maut Subang Ungkap Penyebab Kecelakaan

Sadira, Sopir bus maut Trans Putera Fajar di Ciater, Subang, Jawa Barat yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok, mengaku sudah tahu kalau kondisi rem sempat berma

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024