- www.ui.ac.id
VIVAnews - Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha membantah jika pembatalan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait dengan isu penangkapan. Namun, dia menyatakan penundaan itu memang terkait sidang yang diajukan Republik Maluku Selatan (RMS) di negara ini.
Julian menegaskan Pemerintah Belanda menjamin imunitas penuh bagi rombongan Presiden SBY selama lawatan di sana. Ratu Belanda, Beatrix dan perdana menteri serta staf berusaha memberikan jaminan kepada Presiden SBY sampai detik-detik terakhir pembatalan.
Namun, Presiden memutuskan untuk menunda bukan karena isu penangkapan. "Tapi (karena) dampak politis dari pemberitaan di mana kemudian diputuskan dari lembaga pengadilan sana," kata Julian kepada wartawan, Selasa 5 Oktober 2010.
Situasi sidang itu, menurut dia, tidak menguntungkan bagi kedua belah pihak sehingga Indonesia ingin agar perkara itu diselesaikan dulu baru kemudian menjadwal ulang kunjungan. "Situasi ini tidak baik juga untuk harga diri dan kehormatan kita," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, pendukung RMS mendesak agar pengadilan memerintahkan penangkapan terhadap Presiden SBY, jika SBY jadi datang ke negeri itu.(ywn)
Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan 13 orang atas tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado.
