Saksi Ungkap Aliran Dana ke Susno dan Pejabat

Mantan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji
Sumber :
  • ANTARA/Puspa Perwitasari

VIVAnews - Sejumlah pejabat Kepolisian Daerah Jawa Barat disebut menikmati potongan dana pengamanan pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat 2008. Dana itu dibagikan kepada pejabat Polda Jabar atas arahan Kepala Kepolisian Daerah Jabar yang saat itu dijabat oleh Komjen Pol Susno Duadji.

Kesaksian diungkapkan Kepala Bidang Keuangan (Kabidkeu) Polda Jabar saat itu, Komisaris Besar Polisi Maman Abdurahman dalam persidangan dengan terdakwa Susno Duadji, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 6 Januari 2010.
 
Maman mengatakan, Susno melakukan revisi terhadap rencana anggaran yang dia susun sebelumnya. "Pak Kapolda yang tentukan. Beliau kasih pencoretan. Untuk Kapolda dicoret," kata Maman.

Setelah melakukan 'koreksi' anggaran itu, dia melanjutkan, Susno kemudian menandatangani sebuah lembaran dengan judul dana intensif atas atensi Kapolda. Namun, Maman mengaku tidak memberikan uang itu kepada seluruh pejabat Polda.

Dia mengaku hanya memberikan uang untuk Kapolda, Wakapolda, dan Irwasda. Sementara itu, untuk 20 pejabat di bawahnya diberikan oleh anak buah Maman, Yultje Apriyanti. "Pak Kapolda (Susno) dapat Rp150 juta, Waka Rp100 juta, dan Irwasda Rp75 juta," ujar dia.

Menurut Maman, ketika penyerahan uang itu, Susno tidak bersedia menandatangani lembaran penerimaan. Sementara itu, Wakapolda dan Irwasda bersedia menandatangani. "Saya tidak bisa paksa beliau (Susno) teken. Tapi saya catat beliau terima tanggal sekian, jam sekian, terus saya teken," kata dia.

Lantas, berapa jumlah dana atensi yang dibagi-bagikan tersebut? "Untuk pejabat utama (di Polda Jabar) hampir Rp1 miliar. Para AKBP dan Kompol yang bertugas bantu di daerah, beliau (Susno) perintahkan dibantu. Nilainya ada yang dapat Rp5 juta, ada Rp10 juta," kata dia.

Sebelumnya, Yultje saat bersaksi mengaku menyerahkan dana ke para pejabat atas perintah Maman. Total dana yang dia serahkan sekitar Rp400 juta. Setelah membagi semua dana, Yultje mengaku mendapat Rp10 juta dari Maman.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, pengacara Susno, Henry Yosodiningrat membantah semua pernyataan Maman Abdurrahman. Menurut Henry, pernyataan Maman tidak memiliki bukti kuat. "Itu tidak ada buktinya. Itu hanya catatan dia sendiri, tanda tangan dia sendiri," kata Henry kepada VIVAnews.com.

Henry menduga Maman memalsukan tanda tangan Susno. Hal itu terlihat dalam persidangan petang tadi saat membandingkan dua tanda tangan Susno. Henry yakin, Wakapolda Jawa Barat dan Irwasda tidak menerima dana yang disebut Maman. "Wakapolda dan Irwasda ini semestinya juga dihadirkan sebagai saksi," kata Henry.

Henry juga menduga Maman berbohong. Hal itu terlihat dalam persidangan tadi. Saat Maman dicecar tim jaksa penuntut umum, semua pertanyaan dijawab dengan tegas dan percaya diri.

"Tetapi, saat kami yang tanya, dia hanya menunduk. Berbelit-belit dan bahkan mengaku lupa ke mana dana yang disebut untuk bantuan keperluan ulang tahun Bhayangkara, Gedung Olahraga, dan lain-lain itu," ujar Henry. (art)

Sadis! Ibu Rumah Tangga di Garut Tewas Dibunuh, Anak Korban Luka Berat dan Motornya Dicuri
Syekh Dr. Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa (Doc: Alarabiya)

Pemimpin Muslim Berpengaruh di Dunia Sebut Islamofobia Berawal dari Kesalahpahaman

Pemimpin agama paling senior di Arab Saudi, turut menyerukan dialog guna membendung gelombang Islamofobia yang meningkat di seluruh dunia.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024