Bentrok Ahmadiyah Harus Diselesaikan Hukum

Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Syafi'i Ma'arif
Sumber :
  • Antara/ Udin

VIVAnews - Cendekiawan muslim, Ahmad Syafi'i Maarif terkejut atas bentrok yang menewaskan sejumlah jemaah Ahmadiyah di Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten Selatan, Minggu, 6 Februari 2011.

Mantan Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu berharap aparat kepolisian bisa bertindak cepat dan adil menyelesaikan konflik antarumat beragama tersebut. "Segala tindakan kekerasan dan melanggar hukum harus ditindak tegas secara hukum," katanya kepada VIVAnews.

Syafi'i mengimbau jemaah Ahmadiyah bersikap lebih terbuka terhadap masyarakat di sekelilingnya. Ia melihat eksklusivitas kelompok menjadi salah satu penyebab terjadinya ketegangan dan kesalahpahaman. "Tapi betapa pun mereka eksklusif, tidak boleh ada tindakan kekerasan kepada mereka," ia menambahkan.

Kepada umat muslim yang lain, Syafi'i menegaskan lagi pentingnya sebuah toleransi. Ia menjelaskan Indonesia adalah negara hukum, karena itu apapun bentuk kekerasan yang terjadi tidak akan luput dari jerat hukum. "Hukum harus ditegakkan. Jangankan dengan warga Ahmadiyah, kepada orang asing pun kita wajib menghormati," ujarnya.

Pernyataan Syafi'i itu sejalan dengan surat keputusan tiga menteri, yakni Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri.

Butir ke-4 dari enam butir keputusan tertulis, "Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat untuk menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama serta ketenteraman dan ketertiban kehidupan masyarakat dengan tidak melakukan perbuatan dan/atau tindakan melawan hukum terhadap penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaah Ahmadiyah Indonesia."

Nasdem Bakal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PKS Sebut Surya Paloh Cantik Bermain Politik

Baca: Kronologi Penyerangan Ahmadiyah di Cikeusik

(umi)

Menang di Laga Perdana Proliga, Jakarta LavAni Akui Masih Punya Kekurangan
Ilustrasi anak sekolah

Jangan Ragu Masukkan Anak ke PAUD Bun, Ini 5 Manfaat Pentingnya

Pendidikan Usia Dini (PAUD atau Preschool) yang berkualitas tak hanya mempersiapkan anak-anak untuk masuk sekolah dasar, tetapi juga membentuk kesejahteraan emosional.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024