- Antara/ Ujang Zaelani
VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan Gubernur Jawa Timur sudah melaporkan soal penyerangan salah satu Pondok Pesantren di Pasuruan. Menurut laporan Gubernur, peristiwa itu biasa terjadi di tempat tersebut.
"Oleh kelompok itu juga. Seperti misalnya ada perkelahian antar-kampung," kata Djoko Suyanto di Istana Wakil Presiden, Rabu 16 Februari 2010.
Namun, Djoko belum mengetahui apakah ada kaitan antara kejadian rusuh di Pasuruan dengan kerusuhan lain yang bernuansa agama, seperti di Cikeusik, Banten dan Temanggung, Jawa Tengah. Apalagi kerusuhan bernuansa agama itu berlangsung secara berdekatan. "Tapi yang penting adalah langkah-langkah berikutnya apa," lanjutnya.
Walau kejadian ini bukan pertama kali terjadi di tempat yang sama di Pasuruan, Djoko mengatakan Kepolisian tetap mencari kaitan rusuh Pasuruan dengan rusuh sebelumnya di Cikeusik dan Temanggung. "Aparat kepolisian juga bekerja untuk mencari apakah ada hubungan," tutur Djoko.
Namun Djoko tidak melihat adanya kelompok yang membiarkan berkembangnya kelompok keagamaan tertentu seperti Syiah atau Ahmadiyah.
Tiga kerusuhan terjadi sejak awal Februari lalu. Diawali serangan terhadap Jemaah Ahmadiyah pada 6 Februari lalu di Cikeusik, Pandenglang. Dalam insiden ini, tiga orang tewas.
Kedua, perusakan fasilitas umum termasuk gereja di Temanggung, Selasa 8 Februari. Dan terakhir, penyerangan pondok pesantren di Pasuruan, Selasa 15 Februari kemarin. (umi)