- inmagine.com
VIVAnews - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) segera mengumumkan merk susu yang mengandung bakteri berbahaya. Sebab jika tidak kunjung diumumkan, maka orang akan curiga ada oknum yang bermain dibalik polemik ini.
"Jangan salahkan orang kalau disebut telah terjadi proses transaksional. Saya tidak tahu siapa orangnya. Bisa saja ada ancaman, deal, kesepakatan," kata anggota Komisi IX DPR, Riski Sadiq, dalam diskusi bertema Susu Berbakteri di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu, 19 Februari 2011.
Menurut Sadiq, IPB tidak akan melanggar aturan apapaun apabila mengumumkan nama produsen susu berbakteri tersebut. Jadi para peneliti IPB tidak perlu merasa terbebani.
"Apa sih yang harus ditakutkan, tutupnya pabrik? Ya itu konsekuensi. Harus dilakukan meski kondisi ekonomi menjadi goyah," katanya.
Selain itu, menurut Sadiq, dengan diumumkannya produsen susu tersebut, maka otomatis akan membantu masyarakat mengetahui produsen susu mana yang aman bagi masyarakat.
DPR, kata Sadiq, akan mengawal masalah ini, apabila tidak mengumumkannya, padahal sudah berkekuatan hukum tetap, maka proses ini akan bergulir ke jalur hukum.
Permasalahan susu ini bermula ketika para peneliti IPB menemukan adanya kontaminasi Enterobacter Sakazakii sebesar 22,73 persen dari 22 sampel susu formula yang beredar tahun 2003 hingga 2006. Hasil riset itu dilansir Februari 2008. Namun, IPB tidak bersedia menyebutkan merek susu yang dimaksud.
Baca Juga