- Antara/ Suryo Wibowo
VIVAnews - Indonesia Police Watch (IPW) menilai pemilihan Komjen Nanan Soekarna sebagai Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) bisa menciptakan soliditas internal Kepolisian.
"Dipilihnya Nanan merupakan kompromi untuk menciptakan soliditas yang mantap di Polri, setelah sebelumnya kapolri menempatkan Susno sebagai penasihat Korsahli," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane dalam pesan singkatnya, Senin 28 Februari 2011.
Namun demikian, Nanan dinilai mempunyai catatan 'hitam' ketika menjabat Kepala Polda Sumatera Utara. Pada Februari 2009, Nanan dianggap tidak menjalankan prosedur tetap dalam mengamankan rapat di gedung DPRD Sumatera Utara.
Saat itu, sidang DPRD diwarnai aksi unjuk rasa yang berujung dengan rusuh dan menyebabkan tewasnya Ketua DPRD Sumut, Abdul Aziz Angkat.
Untuk menutupi catatan itu, lanjut Neta, Nanan harus menunjukkan kinerja profesional sebagai Wakapolri. "Antara lain mendorong pemberantasan mafia hukum di tubuh Polri," kata dia.
Jika tidak, tambah dia, catatan Nanan itu akan diungkit-ungkit kembali. "Oleh publik maupun partai politik yang kadernya menjadi korban dalam peristiwa tersebut," kata dia.
Hari ini, Nanan ditunjuk sebagai wakapolri menggantikan Jusuf Manggabarani berdasarkan Telegram Rahasia dengan nomor STR/159/II/2011. Pelantikan Nanan akan digelar besok, Selasa 1 Maret 2011. (umi)