- The Age
VIVAnews - Pengusaha Tomy Winata mengajukan hak jawab atas pemberitaan dua media Australia The Age dan The Sydney Morning Herald.
Dua media Australia ini memuat kawat Kedubes AS yang dibocorkan WikiLeaks. Dalam tulisannya di halaman muka, The Age dan SMH menyebutkan tentang penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono. Pada bagian tulisan itu disebutkan, Tomy Winata memiliki kedekatan dengan Ibu Negara Ani Yudhoyono dan mantan anggota Wantimpres TB Silalahi.
Hak Jawab tersebut ditujukan Tomy kepada Peter Fray, Editor in Chief The Sydney Morning Herald dan Paul Ramadge, Editor in Chief The Age. Dia menulis surat dalam bahasa Indonesia.
"Mohon maaf bahwa surat ini kami buat dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu pertiwi yang kami mengerti dan pahami," tulis pemilik jaringan Artha Graha itu dalam surat tiga halaman tersebut saat membeberkannya pada wartawan, Minggu lalu.
Isi hak jawab kepada dua media tersebut tidak jauh berbeda. TW, panggilan akrab Tomy Winata, membantah pemberitaan yang menjadi headline di Australia, Jumat lalu. Dia mengatakan sumber yang dikutip The Age dan SMH, sulit dipercaya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. "Kami sangat menyayangkan dan berkeberatan atas pemberitaan yang dimuat oleh koran saudara," tulis Tomy dalam suratnya
Termasuk, tulis dia adanya penggunaan istilah-istilah yang ditujukan kepadanya."Bahkan tidak pernah kami kenal dalam kehidupan kami sebelumnya, kami rasa itu sangat melecehkan hak individu kami," kata dia.
Dalam surat tersebut, Tomy juga menceritakan usaha yang dirintisnya selama 35 tahun. "Itu menimbulkan guncangan kepercayaan masyarakat, mitra usaha, serta investor," kata Tomy.
Dia juga beralasan, pemberitaan tersebut bisa berakibat pada perusahaan yang menghidupi ribuan karyawan beserta keluarganya.